"Beungoh singoh heutanyoe jep kupi di keude meulaboh atawa ulon akan syahid" kata teuku umar menjelang penyerangan garnizun belanda dikota meulaboh. Kata-kata yang keluar dari mulut seorang pemberani yang telah mencium bau syahid pada dirinya.

Ada orang yang tetap hidup walaupun sudah mati. Teuku umar salah satu contohnya. Beliau yang hidup di tahun 1880-1889 masih tetap harum namanya sampai sekarang, walaupun jasadnya sudah puluhan tahun yang lalu telah tiada. Namanya masih terdengar dan terbaca dimana-mana.


Sempat bergetar kaki ini ketika berdiri di samping makam beliau. Rasanya tidak pantas tubuh yang hanya menikmati kemerdekaan ini, tubuh yang hanya bisa mengeluh terhadap negeri sendiri ini, tubuh yang hanya bisa membandingkan2 negeri sendiri dengan yang lain ini, tubuh yang belum bisa berbuat apa2 untuk negeri ini berdiri di samping tokoh besar seperti teuku umar. Alfatihah...

Meulaboh, 10 Agustus 2017