Muhammad Areev: April 2014

Apalah arti sebuah nama ?

20:52:00

Oleh : Muhammad Areev

Panggilan-panggilan tertentu kepada seseorang yang bukan nama aslinya sudah sering kudengar dari mulut orang-orang. Entah apa yang membuat mereka begitu mudahnya mengubah atau memberikan julukan kepada orang lain. Mungkin memang punya bakat sejak lahir dalam urusan memberikan julukan kepada nama orang lain yang telah dinamakan oleh orangtuanya atau mungkin memang warisan karakter dari orangtuanya atau nenek moyangnya sehingga dengan begitu mudah memberikam gelar kepada orang lain sesukanya.

Bagi sebagian orang memang tidak mempermasalahkan tentang hal ini, tidak memperdulikan apa yang orang panggil untuknya dan apa makna panggilan tersebut, baginya “ Apalah arti sebuah nama ?”. Tapi tidak bagiku, nama begitu penting bagiku. Orangtua sampai menyembelih lembu atau kambing hanya untuk memberikan sebuah nama kepada anaknya. Perasaan tidak senang tentu pasti ada ketika seseorang memanggilku dengan yang bukan namaku.

Berawal dari pernyataan singkat seorang sastrawan Inggris William Shakespeare “What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet.” (Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi).

Shakespeare memang tidak keliru. Ia membuat perumpamaan sangat cerdas dengan menyatakan sekuntum mawar akan tetap berbau harum meskipun memakai nama lain.

Shakespeare memang tidak sedang mempersoalkan arti sebuah nama. Ia sedang mengajak pembacanya merenungkan esensi, keaslian, atau hakikat sebuah materi, apapun namanya. Pernyataan Shakespeare membuat sebagian orang jadi tidak mempermsalahkan nama dirinya ataupun orang lain. Terserah orang lain mau panggil apa terhadapnya dan terserahnya juga mau panggil apa terhadap orang lain karena baginya nama tidak penting.

Coba bayangkan, seandainya sebuah kaleng biskuit coklat diberi tempelan nama “kotoran ayam” sebagai mereknya, Tentu biskuit coklat itu akan ditolak ramai-ramai oleh calon pembeli. Akan banyak protes kepada pabrik pembuatnya. Disini begitu berperannya sebuah nama.

Selain itu dari pandangan religi, mengutip perkataan seorang yang tidak pernah berdusta yang perkataanya menjadi pedoman bagi tiap muslim bahkan non muslim. Apa katanya ? “ Tiap-tiap perkataan adalah do’a”. Dari perkataannya tersebut nama yang baik sangatlah penting karena akan membawa kepada do’a yang baik dan do'a yang baik akan membawa kepada kepribadian yang baik pula

Selain itu seberapa penting lagi sih nama ?

ketika hendak berkenalan, yang pertama kali disampaikan adalah nama.

ketika bertemu orang lain, yang pertama kali ditanyakan adalah nama.

ketika membutuhkan bantuan orang lain, maka akan memanggil namanya.

ketika pergi ke suatu resepsi pernikahan, akan menuliskan nama pada buku tamu bukan

menempelkan foto di situ.

ketika mendapatkan suatu penghargaan, maka yang tercantum adalah nama.

ketika melakukan tindakan yang baik, maka nama yang akan diingat bukan wajah atau rumah atau yang lainnya.

ketika melakukan suatu tindak kejahatan, maka nama juga yang tercemar.

Apapun yang terjadi di dunia ini, selalu berkaitan dengan nama.

Nama juga memiliki keunikan tersendiri, tidak ada orang yang memiliki nama yang persis.

Nama juga bisa menjadi ciri seseorang karna semua orang memiliki nama yang berbeda-beda.

Jadi jangan mudah sekali menghancurkan nama seseorang dengan memberikan julukan-julukan tertentu kepadanya. Panggillah orang sesuai dengan namanya

"The name are very important and valuable"

OPINION

Pemilu 2014 "Money Politics" Masih Merajalela

00:19:00

Lega rasanya setelah selesai memberikan suara dalam Pemilu legislatif tahun 2014 ini, selain itu ini juga merupakan kali pertama saya ikut nyoblos setelah memenuhi kriteria orang yang berhak memilih yaitu minimal berusia 17 tahun.

Apresiasi memang patut kita berikan kepada calon-calon legislatif dalam kampanyenya terlihat begitu peduli dengan rakyat, mendengar tangisan rakyat serta siap menyampaikan Aspirasi rakyat. Hampir setiap calon legislatif terlihat demikian dalam kampanyenya.

Terkadang untuk duduk di bangku panas legislatif para calon-calon ini melakukan berbagai macam cara termasuk dengan “Money Politics” (politik uang). Money politik ini memang bukan hal yang baru di kancah politik Indonesia bahkan di pemilu-pemilu sebelumnya banyak saya mendengar kata “siapa yang coblos si A akan di kasih uang segini” walaupun waktu itu saya belum bisa memilih tapi banyak saya mendengar kabar-kabar burung tersebut. Money politic memang sudah menjadi rahasia umum di Indonesia.

Untuk tahun ini saya yang sudah berhak memilih kembali mendengar kata-kata tersebut dari seorang teman saya sendiri sebut saja namanya si A. Si A ini yang katakan pada saya dia di kasih uang seratus ribu untuk memilih si caleg. Menurut saya memang tidak salah kalau kita menerima uang tersebut. Sedeqah orang kok ditolak !

Yang saya tidak suka dari orang-orang yang melakukan money politic tersebut seakan-akan kesejahteraan rakyat, kedaulatan rakyat dapat dihargai dengan uang ratusan yang mereka berikan tersebut. Jadi kalau kita orang yang menerima money politic tersebut jangan salahkan mereka ketika nanti mereka terpilih sebagai wakil rakyat baik di tingkat kabupaten, provinsi, daerah bahkan nasional mereka melakukan yang namanya KORUPSI. Maklum saja, mereka telah menghabiskan banyak dana untuk berkampanye jadi bagaimana caranya modal yang begitu banyak yang mereka habiskan untuk kampanye harus kembali seperti semula. Caranya ya “KORUPSI”.

Tapi kita do’akan sama-sama yang menjadi wakil rakyat nanti benar-benar orang yang peduli ke Rakyat, mendengarkan Aspirasi Rakyat. Nah, untuk mencapai kehidupan rakyat yang sejahtera dan makmur salah satu syaratnya adalah adanya seorang Pemimpin yang adil. Semoga yang terpilih nanti adalah benar-benar seorang pemimpin yang adil.

OPINION

Pesan kebaikan Luar biasa di Film Jai Ho

01:00:00

Oleh : Muhammad Areev

Pernahkan anda menonton film Jai Ho ? Kalau pernah pasti kenal dengan sosok Jai Agnihotri seorang pemuda yang gagah dan tampan. Film yang diperankan oleh Salman Khan ( Jai Agnihotri) ini selain sebagai Film Action tetapi juga meninggalkan kesan tersendiri pagi penontonnya.

Salah satu kesan tersebut yaitu seorang Jai Agnihotri yang suka membantu orang lain. Jai berpendapat jika orang yang ditolong olehnya tidak perlu berterima kasih akan tetapi “Buatlah kebaikan kepada tiga orang, lalu katakan hal yang sama seperti yang aku katakan ini kepadanya,” ucap Jai. Kata jai inilah yang menjadi pesan kebaikan luar biasa di Film Jai Ho tersebut.

Tiap orang yang di bantu oleh jay selalu mengatakan “Terima Kasih” namun jay selalu mengatakan tidak perlu mengucapkan terima kasih tetapi lebih baik bantu 3 orang lain kemudian katakan pada mereka untuk membantu 3 orang lain lagi.

Jalan ceria bermula dari beberapa penjahat yang mencoba menculik seorang gadis. Tanpa tinggal diam ibu Jai langsung menyuruh Jai untuk menyelamatkan gadis tersebut yang merupakan kerabatnya. Beberapa penjahat tersebut langsung babak belur dihajar oleh jai.

Cerita kemudian mengalir menghadirkan beberapa potongan kisah yang kemudian mengarah kepada satu tokoh jahat, Menteri Dashrat Singh. Dashrat Singh ini merupakan seorang menteri yang kejam, licik, menipu rakyat. Siapa saja yang ingin menjatuhkan menteri Dashrat Singh dari jabatannya atau bermasalah dengan keluarganya maka nyawa taruhannya. Singkat cerita, jai memiliki masalah dengan menteri karena membunuh menantu menteri Dashrat Singh yang mencoba menculik keponakan Jai. Dashrat Singh sudah sangat geram terhadap Jai, Dashrat Singh juga seorang yang menguasai media sehingga dapat membalikkan fakta dengan mudah, tujuannya agar Jai yang dianggap bersalah.

Di sisi lain seorang pejabat pemerintahan mengatahui kejadian sesungguhnya yang terjadi antara Jai dan menantu menteri dan Jai dan Dashrat Singh melakukan pertemuan perdamaian di rumah Dashrat Singh. Dashrat Singh yang juga sudah kesal dengan pejabat pemerintahan tersebut langsung mencoba membunuhya. Jai berusaha menyelamatkannya dan mencoba untuk membunuh menteri Dashrat Singh. Namun karena anak buah menteri yang begitu banyak membuat Jai harus mengurung niatnya tersebut dan menyelamatkan seorang pejabat tersebut yang lebih penting

Lagi-lagi Dashrat Singh membalikkan fakta di media dengan mengatakan bahwa Jai mencoba membunuhnya. Sehingga membuat rakyat marah kepada Jai.

Kakak Jai yang langsung diminta keterangan oleh media mencoba meyakinkan rakyat “mana mungkin seorang Jai yang mencoba membunuh bapak Dashrat Singh sedangkan Jai adalah orang pertama yang memulai rantai kebaikan jangan berterima kasih bantu 3 orang, minta mereka untuk membantu 3 orang lain” ucap kakak Jai. Dengan keterangan tersebut rakyat pun sudah tahu bahwasanya Jai yang memulai rantai kebaikan tersebut yang sudah begitu berkembang di kalangan masyarakat.

Ditambah lagi dengan pengakuan seorang pejabat pemerintahan yang berhasil diselamatkan oleh Jay yang memberikan keterangan bahwa Dashrat Singh yang mencoba untuk membunuhnya dan Jai datang untuk menyelamatkannya. Akhirnya Dashrat Singh tewas di tangan rakyat.

Dengan ideologi sosok Jai “Jangan berterima kasih, lebih baik bantu 3 orang lagi dan minta mereka untuk membantu 3 orang lagi” mampu menyatukan dan menyentuh hati rakyat.

Apalah arti sebuah nama ?

Pemilu 2014 "Money Politics" Masih Merajalela

Pesan kebaikan Luar biasa di Film Jai Ho

Total Pageviews

PART OF

Popular Posts

Blog Archive