Menurut
cerita legenda lokal dahulu kala sepasang naga menemukan seorang bayi perempuan
yang mengapung di tengah laut, mereka merawat bayi tersebut hingga
dewasa. Beberapa tahun kemudian Raja dan permaisuri yang kehilangan
putrinya mengetahui bahwa Putri mereka telah hidup dan besar bersama sepasang
naga.
Singkat
cerita, Raja dan permaisuri menginginkan anaknya yang bernama Putri bungsu
kembali kepada mereka. Namun sepasang naga jantan dan betina itu tidak
mengizinkannya dengan alasan mereka telah merawat Putri bungsu dari kecil.
Singkat
cerita, Raja dan permaisuri berhasil membawa kabur Putri bungsu tanpa
sepengetahuan naga. Sadar Putri bungsu telah dibawa kabur lalu kedua naga
tersebut mengejar raja yang masih di tengah lautan hingga terjadi pertempuran
dahsyat di laut. Hal itu menyebabkan persendian tuan tapa terusik.
Tuan
tapa keluar dari gunung tempat ia bertapa, jejak kaki saat ia keluar dri gunung
itulah meninggalkan bekas yang hingga sekarang dinamakan tapak tuan tapa. Tuan
tapa akhirnya berhasil menyelamatkan Raja dari gangguan naga. Tuan tapa
berhasil memenangkan pertarungan dengan memukul naga dengan tongkat.
Tapak
tuan tapa inilah yang menjadi asal muasal ibukota Aceh Selatan dinamakan
Tapaktuan.
"Air
dalam tapak tuan tapa itu jika dipakai untuk basuh wajah maka kita akan awet
muda" cetus pria asal Bojonegoro yang sudah dua tahun menetap di aceh
sekaligus teman wisata saya ke tapak tuan tapa 😂😂
Tapaktuan, 9 Agustus 2017










Bernama lengkap seperti di akta kelahiran dan KTP Muhammad Arif. Kalau dari nasab, yang aku tau hanya sampai kakek ayahku, jadi namaku kalau memakai nasab Muhammad Arif bin Mukhtar bin Arsyad bin Abdullah. Aku lahir pada tanggal 04 Desember 1996 Masehi atau 23 Rajab 1417 Hijriah...



