Sepakbola [tidak] Adil
05:48:00Malam minggu tanggal 26
agustus 2017 hari paling . Bukan bagiku saja tapi juga seluruh masyarakat
Indonesia penggemar sepakbola tanah air. Mungkin tidak terlalu lebay kalau saya
menyebut malam itu malam patah hati se Indonesia. Ya, tim garuda muda kembali
patah sayapnya di sea games 2017 setelah keok dari malaysia dengan skor 1-0.
Ini bukan kali pertama
saya dan masyarakat indonesia pecinta sepakbola dibuat php oleh timnas
Indonesia. Untuk saat ini sepakbola benar benar tidak adil untuk indonesia.
Saya mulai fanatik dengan sepakbola ketika smp dulu. 2010 kali pertama saya
merasakan begitu patah hati ketika timnas Indonesia kalah dengan malaysia
dengan agregat 4 -2. Padahal sebelumnya di penyisihan grub Indonesia menang
telak melawan malaysia dengan skor 5 - 1. Betapa tidak adilnya sepakbola ketika
timnas saat final di kuala lumpur dengan skor telak 3 - 0. Leg kedua di Jakarta
Indonesia tidak mampu mengejar defisit gol ketika kalah dari malaysia di leg 1,
indonesia hanya menang 2-1.
Asa berharap Indonesia
jadi juara di tingkat asean kembali muncul ketika timnas u 23 masuk sea games
2011 di Indonesia. Indonesia harus berhadapan dengan lawan yang sama ketika di
final aff 2010 silam tentunya dengan materi tim yang berbeda. Saat itu titus
bonai dkk harus menelan pil pahit dan mengakui keunggulan malaysia setelah
kalah dari malaysia lewat drama adu pinalti. Padahal timnasu23 saat bermain di
kandang sendiri dari awal laga Indonesia mendominasi permainan. Namun sayang, lagi-lagi
sepakbola benar-benar tidak adil untuk Indonesia.
Tahun 2013 timnas
Indonesia u 23 yang diwakili oleh andik dkk kembali unjuk gigi di sea games
2013 Myanmar. Sempat diragukan di awal-awal laga, nak asuh rahmad darmawan
tersebut membuat kejutan dengan berhasil lolos ke final. Di final garuda muda
harus berhadapan dengan Raja asean Thailand. Lagi-lagi Indonesia gagal setelah
kandas dari Thailand dengan skor tipis 1-0. Entah siapa yang harus disalahkan.
Penguruskan? Pemainkah ?. Sepakbola benar benar tidak adil untuk indonesia.
Timnas indonesia kembali membuat kecewa suporternya.
Haus akan gelar juara
sempat terobati di tahun 2014 ketika evan Dimas dkk berhasil menjuarai turnamen
aff u19 melawan Vietnam di final mereka berhasil menang lewat drama adu
penalti. Banyak yang memprediksi mereka akan jadi pemain masa depan cerah untuk
indonesia. Bahkan mereka berhasil lolos ke piala asia u20. Target lolos piala
dunia diusung oleh pssi. Untuk lolos piala dunia u20, syaratnya mereka harus
melangkah sampai perempat final sebagaimana keputusan dari afc. Sayang,
ekpektasi yang terlalu tinggi terhadap mereka malah membuat mereka seperti
tertekan. Media terlalu membesar2kan mereka. Php kembli terjadi ketika mereka
hanya kandas di penyisihan grub.
Piala aff 2016 asa
Indonesia juara kembali muncul. Timnas yang saat itu diperkuat oleh stefano
lilipaly pemain naturalisasi asal Belanda berdarah Indonesia. Indonesia kembali
lolos ke final piala aff. Seperti biasa fanatisme suporter indonesia yang luar
biasa terhadap timnya dimanfaatkan oleh media. Banyak media saat itu terlalu
lebay dalam memberitakan tentang timans. Sehingga ekpektasi besar menjadi juara
berada di pundak lilipaly dkk. Kembali mereka gagal di final setelah takluk
dari tim tangguh thaand. Padahal di leg pertama indonesia menang dengan skor
2-1. Kalau dilihat dari histori aff, tim yang memenangi leg pertama pasti
menjadi juara . Entah mengapa histori tersebut tidak berlaku untuk indonesia.
Indonesia kembali takluk di final oleh Thailand. Entah apa yang terjadi dengan
tim indonesia. Sepakbola sepertinya memang tidak adil untuk Indonesia.
Baru- baru ini seperti
yang saya sebutkan di awal indonesia kembali kalah di semi final sea games
melawan musuh bebuyutan dalam sepakbola, malaysia. Padahal dri statistik indonesia
menguasai jalannya pertandingan.
Begitulah sepakbola.
Selalu ada drama, unik , tidak bisa ditebak. Kalau tim yang menguasai permainan
pasti menang tentu barcelona tim yang tidak akan pernah kalah. Kalau tim dengan
suporter fanatik pasti menang tentu persib dan persija saat ini memimpin
klasemen liga 1 tapi kenyataannya tidak. Kalau sepakbola matematika tentu
indonesia menang lawan malaysia kemarin karena di kualifikasi piala asia
malaysia kalah lawan Thailand dan Thailand hanya bermain imbang lawan
Indonesia.
Football is'nt about
games. It's drama, it's happiness, it's sadness, it's respect, it's kinship,
it's abot self regard.
Lamdaya, 27 Agustus 2017
0 komentar