­

Kapan Nikah ?

10:43:00


Berawal dari bullying2 terhadap jomblo yang sudah sering terdengar, saya tertarik untuk menulis tentang nikah. Selain itu, tulisan ini bisa diberikan juga kepada penanya horor kapan nikah? . Sepertinya sudah hukum alam yang sudah menikah memberikan ejekan kepada yang belum menikah. Dengan macam ragam kata manisnya setelah menikah, walaupun kenyataannya setelah menikah tidak hanya mendapatkan rasa manis saja namun juga banyak pahitnya. 

Sebagai manusia yang diciptakan berpasang-pasangan, menikah adalah kunci untuk menyatukan dua perbedaan jenis dari manusia, lelaki dan perempuan. Dalam islam sendiri menikah hukum asalnya sunnah, namun bisa berubah-rubah sesuai kondisi. Misalnya wajib bagi orang yang sudah cukup materi dan berhajat untuk menikah karena dikhawatikan terjeumus ke dalam zina jika tidak menikah pada masa itu, atau bisa jadi makruh bagi orang yang sudah berhajat kepada nikah namun belum cukup dari segi materi. Hukum asalnya tetap sunnah, namun dapat berubah-ubah sesuai kondisi.

Sebagai manusia tentu saja nikah merupakan satu hal yang sangat dinantikan, momen sakral. Hal ini sering membuat mereka yang hampir memasuki kepala tiga sedikit khawatir ketika hilal jodoh masih belum keliatan. Dorongan dari teman-teman dan kerabat untuk segera melepaskan masa lajang, kekhawatiran diri karena usia yang terus menanjak dan juga modal besar yang harus dipersiapkan untuk acara pernikahan,mahar dan segala macam yang of course tidak sedikit. Semua itu sedikit banyak menghantui mereka yang belum menikah.

Untuk mereka yang sudah memiliki calon pasangan untuk dinikahkan mungkin kekhawatiran ada pada modal yang sangat besar. Lain halnya mereka yang sudah punya modal, kekhawatiran mungkin ada pada siapa yang akan dinikahi. Untuk mereka yan sudah memiliki pasangan dan modal yang cukup apa yang ditunggu lagi ??? Bisa jadi perkenalan kepada pasangan belum cukup, atau faktor pendidkan yang belum diselesaikan dan lain sebagainya. Tentu saja ada banyak faktor yang membuat seseorang belum kunjung melepaskan masa lajangnya.

Terlepas dari semua itu, menurut saya menikah itu soal kesiapan bagi kita yang mau menikah sendiri. Jangan jadikan umur dan lingkungan sekitar kita baik keluarga, teman, kerabat dan lainnya menjadi alasan untuk menikah. Misal, saya menikah karena bosan dengan ejekan jomblo, saya menikah karena tidak tahan setiap lebaran untuk menjawab soal "kapan nikah?" atau saya menikah karena di umur ini saya sudah menargetkan untuk menikah.

Why ?

Come on man, menikah bukan keputusan yang kecil, anda mencoba menghubungkan dua keluarga yang sangat berbeda disana. Salah mengambil keputusan  bisa menimbulkan konflik baru. Menikah itu bukan soal wikwik kemudian anda bahagia, bukan soal bisa rubah status di profil ig da fb, bukan soal bisa share foto berduaan. Tidak, Lebih dari itu. Orang yang anda pilih ketika anda menikah adalah orang yang akan anda habiskan hidup bersamanya jika anda tidak kenal betul orang yang menjadi temna hidup anda kedepannya maka akan sangat fatal, akan sangat menentkan mood anda kedepannya, perbedaan karakter yang tidak dapat dimaklumi bersama juga akan sangat menentukan bagaimana kehidupan anda berikutnya. Makanya penting untuk saling kenal karakter masing-masing.
.
Saya agak kurang setuju ketika ada satu komunitas yang bernama "Indonesia tanpa pacaran" maksud dibentuk komunitas ini untuk menggerakkan anak muda tidak pacaran, lalu bagaimana? ya nikah muda solusinya. Suka, taaruf, nikah, semudah itu tidak boleh pacaran. Salaah satu anugerah yang diberikan Allah kepada kita itu cinta, lalu ada komunitas yang melarang orang untuk bercinta tapi langsung nikah muda. Nikah muda digambarkan bahagia, anda bisa pacaran setelah nikah, lalu ketika ada ketidakcocokan atau salah pengertian satu sama lain dengan mental yang masih anak-anak bisa ditebak selanjunya, cerai. Bukan berarti menghalalkan pacaran. Islam itu tidak melarang manusia jatuh cinta karena itu fitrah, islam melarang perbuatan melanggar norma agama yang dilakukan atas nama cinta. Setidaknya anda dapat berkenalan jauh tanpa embel-embel pacaran dan tidak melakukan sesuatu yang melanggar tuntuan agama dan mengeahui karakter baik buruknya sebelum memutuskan untuk hidup bersama.  

Nah, ketika anda menikah karena dorongan lingkunngan, padahal anda belum siap seratus persen. Kesiapan disini tidak hanya kesapan materi, tapi juga kesiapan mental, psikologis, kedewasaan, bagaimana mengontrol emosi, bagaimana mengontrol ego. Dan seiring berjalannya waktu anda mendapatkan banyak ketidakcocokan dengan pasangan, yang bertanggung jawab tentang hal itu tentu saja bukan lingkungan.

Saya setuju dengan rencana  pemerintah untuk pasangan yang akan melaksanakan nikah harus disertifikasi terlebih dahulu untuk pembekalan kepada yang akan menikah tentang memberikan pengetahuan yang lebih komprehensif kepada calon mempelai mulai dari kesehatan reproduksi, pencegahan terhadap berbagai macam penyakit, persiapan menjelang kehamilan hingga cara merawat anak. Hal itu perlu dilakukan untuk memahami bagaimana ketika hidup dalam bahtera rumah tangga akan ada  tanggungjawab besar yang harus diperhatikan.

Bagaimana dengan nikah siri ? wah ini sangat merugikan pihak wanita, nikah siri tidak ada pengakuan negara, ketika si pria menikah karena keinginan nafsu saja si pria dengan mudahnya memberikan angin surga nikah,  wikwik , punya anak, kabur . Ini banyak kejadiannya..


You Might Also Like

0 komentar