'Apa jalal' Nasibmu kini!
06:18:00
Perawakannya bertubuh kecil, memakai peci, kulitnya hitam coklat sawo
(seperti kulit saya lah). Bawaannya selalu humor. Kami memanggilnya 'apa' nama
lengkapnya jalaluddin. Beliau sering jualan air tebu di persimpangan sebelum
sampai ke BRI cabang Kutacane. Beliau aslinya berasal dari bireun sebelum
hijrah ke Kutacane.
Dulu ketika ditempatkan tugas di PLTMH Sepakat, saya dan Rizki tiap hari
usai shalat jumat di masjid Agung At Taqwa selalu menyempatkan diri untuk
singgah di tempat 'apa' ini. Sekedar untuk menghilangkan dahaga di siang hari
yang begitu menusuk kepala.
'apa jalal' ini orangnya memang humoris, bahasa acehnya yang sangat kental
mengingatkan saya tentang artis komedi aceh dulu 'apa lambak'. Selain humoris
saya juga mengenal beliau sosok yang religius. Dengan kopiah khas dikepalanya,
kami sempat memanggilnya tengku sebelum Rizki mengubahnya menjadi 'apa'.
Saya juga pernah bertanya tentang tempat-tempat pengajian terdekat yang ada
di Kutacane dan 'apa jalal' menjawabnya serta menyarankan untuk ke tempat
pengajian di suatu tempat karena disitu banyak orang-orang Aceh dan disitu juga
belajar kitab-kitab yang dipelajari di dayah-dayah. Untuk informasi, di
Kutacane ini orang-orang yang berbahasa Aceh dipanggil orang Aceh (walaupun
kutacane sendiri Aceh) begitu juga dengan orang yang berbahasa gayo dipanggil
orang gayo oleh orang alas.
Setelah sekian lama tidak menampakkan Batang hidungnya, saya dan Rizki
penasaran denga keberadaan 'apa jalal' kemanakah gerangan. Kemarin sore selasa
08 November saya dan Rizki mencoba silaturahmi dengan kawan dekat 'apa' yang
juga penjual mie sekalian menanyakan keberadaan 'apa'.
" Peugot mie Aceh dua boeh bang" Kata saya kepada Abang penjual
mie itu.
" Apa meukupiah jeh ho cit ka hantom lumah lee" Tambah Rizki
"ka geujak sikula" jawab abang itu
Tidak lama kemudian Abang itu menampakkan foto 'apa' yang disergap oleh
polisi dengan berbalut topeng dan baju orange.
"apa ka idrop di Medan, gobnyam pengedar sabee, sigoe transaksi
dibayeu 16 juta, na ditamong lam tvone uronyan si koran na cit, ci cek
berita"
Sempat terkejut dan shock mendengar penjelasan abang tadi. 'Apa' yang dulu
kami kenal humoris, religius ternyata pengedar sabu. Sama sekali tidak
menyangka. 'Apa' , nasibmu kini. Uang benar benar telah membutakanmu 'apa'. Ternyata
kau tak seperti yang kami kenal.
Kutacane, 9 November 2016
0 komentar