­

Gara Gara Bekko

04:59:00

Jam menunjukkan pukul 16.40.00 wib. Dari dalam ruangan yang beukuran 3 x 5 meter aku melihat Pak Reza Pahlevi dan Muhammad Rizki sdang asyik bermain game yang sukses membuat siapapun lupa waktu jika bermainnya. Game yang sedang digmari tidak hanya oleh anak-anak tpi juga siapapun yang memainkannya. Game yang dikenal dengan sebutan ML. Bukan Making Love yaa, Mobile Legend..


Jam 16.50 Pak Reza Pahlevi masuk kedalam ruanganku, sepertinya ada hal penting yang diingin dibicarakan. Ternyata dugaanku benar. Pak reza baru saja menerima telepon dari operator pembangkit listrik air kecil. Ada masalah besar yang sedang terjadi dengan pembangkit listrik air kecil. Pembangkit tersebut merupakaan pembangkit listrik air kecil yang tunduk langsung dengan pembangkit listrik diesel tempatku bekerja. Permasalahan terkait penggunaaan bekko (alat berat)  milik Pembangkit listrik air kecil oleh masyarakat sekitar yang tidak mendapatan izin. Para operator pembankit listrik air akhirnya dibawa ke polres sekitar untuk dimintai keterangan lebih lanjut.


Tanpa tunggu lama aku, dan juga pak reza selaku pengganti pimpinan sementara tempatku bekerja harus menuju ke polres sekitar untuk dimintai keterangan terkait izin penggunaaan bekko. Aku selaku sopir dan juga asisten pak reza, dan pak reza sendiri selaku pimpinan yang dimintai pertanggung jawaban terkait penggunaan bekko tersebut.


Kurang lebih 20 menit perjalaan dengan laju mobil santai dan jantung yang agak deg degan aku dan pak reza sampai di polres.


"Parkirkan saja mobil ke dalam, rep" Kata pa reza


" Gak maslaah bang diluar saja kita parkir ,disitu juga ada mobil yang parkir kok" Sahutku


Keluar dari mobil pak reza langsung menuju ke tempat pos polres. Aku sedikit heran dengan penjaga pos. Pos polres kok penjaga satpol pp ? pikirku.

“Ada yang bisa kami bantu pak ?” Tanya satpol pp penjaga pos

“bang, kami mau jumpa kawan katanya dia nuggu disini, sebentar saya telepon” Pak rez asambil memegang hp

“ oh yaya pak”

Setelah selesai menelepon operator pembangkit listrik air dengan bawaan sedikit malu, aku dan pak reza pemisi ke bapak itu.

“salah tempat kita, rep” kata pak reza kepadaku

“ Dari tadi kenapa tidak sadar kita bang yaa, padahal di depan itu tulisannya cukup jelas DPRK” Sahutku

“Hahaha.. itulah rep, lagi mabok kita ni” Jawab pak reza

Tepat disamping kantor DRPK berdiri kokoh Polres. Aku langsung memasukkan mobil ke dalam polres. Pak reza turun duluan ke pos polres yang dijaga polisi. Entah bingung atau pikiran lagi kemana mana , pak reza bukannya menanyakan dimana kawan yang tunggu di pos malah menanyakan dimana lokasi parkir mobil kepada penjaga pos sedangkan aku sudah memparkirkan mobil di tempat parkir yang disediakan.

Di dalam polres aku dan pak reza langsung bertemu dengan operator pembangkit listrik air kecil, operator bekko yang sedang dimintai keterangan oleh petugas. Kehadiran kami langsung diminti keterangan oleh pak polisi terutama pak reza selaku plh manajer PLTD.

Ada banyak pertanyaan yang ditanyakan pada pak reza saat itu aku sedang diluar menunggu selesai. Shalat maghrib pun tiba, pak reza keluar sebentar untuk menunaikan shalat maghrib, selesai menunaikan shalat maghrib pak reza dan rekan rekan lain kembali ke ruangan untuk dimintai keterangan.

Di akhir kesimpulan seperti yang sudah diprediksikan “fulus...fulus” kami harus membayar denda sekian jika tidak bekko dan yang terlibat bisa terancam pidana. Setelah negosiasi yang agak lama harga sudah disepakati, pak reza pun membayar dan kamipun pulang dengan lega,kecewa dan lucu. Lega karena tidak berusunan panjang lagi dengan mereka plus kecewa harus membayar beberapa denda dan lucu karena ada kejadian kejadian yang begitu konyol kalau diingat.  




You Might Also Like

0 komentar