'Insya Allah' Janji atau basa-basi ?
06:52:00
Oleh : Muhammad Areev
"Insya Allah" kata yang biasanya kita ucapkan ketika ada suatu janji dan kita akan menghadirinya, karena tidak ingin mendahulukan kehendak Allah dan sebagai manusia yang tidak tahu apa yang terjadi dalam semenit, sejam mendatang kita mengucapkan "Insya Allah"
Namun ada juga orang yang ketika kita mengucapkan "Insya Allah" mereka beranggapan ucapan "Insya Allah" itu sebagai sebuah perkataan halus kita untuk menolak janjinya atau sebagai ucapan ragu kita untuk memenuhi janjinya, sehingga tidak sungkan-sungkan mereka berkata "Jangan Insya Allah, Insya Allah lah.. Pokoknya harus datang...pokoknya harus bla..bla..bla " seakan-seakan ucapan Insya Allah yang kita ucapkan bukannlah sebuah keseriusan kita untuk memenuhinya. Padahal dengan ucapan Insya Allah itu,seolah-olah kita telah berjanji kepada Allah " Ya Allah seandainya besok engkau berikan kepadaku kehidupan, kesehatan dan waktu yang luang aku pasti akan memenuhinya"
Sebaliknya ada juga orang yang dengan mudahnya mengucapkan insya Allah dengan katannya nan indah seolah-olah dia memang ingin memenuhinya, entah tidak sadar atau memang sudah kebiasaannya mengucapkan insya Allah, sementara dia sama sekali tidak berniat untuk memenuhinya, lalu untuk apa juga ucapan insya Allah itu ? itu hanya sebagai sebuah cara untuk menolak dengan cara yang halus agar orang yang memberinya sebuah janji tidak kecewa atau merasa tidak enak kalau langsung mengucapkannnya dengan langsung bahwa dia tidak dapat memenuhinya, sehingga dibumbui dengan kata "Insya Allah".
Terlepas dari itu semua, Insya Allah tetaplah sebuah janji. Jangan sampai ketika ada yang mengucapkan Insya Allah, harus dipertegas lagi, "Itu Insya Allah orang Indonesia atau Insya Allah orang Arab" maksudnya Insya Allah orang indonesia hanya sebagai ucapan untuk menolak dengan 'halus' dan insya Allah orang arablah, insya Allah yang sungguhnya. Insya Allah orang indonesia dan juga orang Arab tetaplah sebagai Insya Allah sebuah janji. Jangan melesetkan makna Insya Allah yang sesungguhnya hai orang-orang Indonesia.
Bernama lengkap seperti di akta kelahiran dan KTP Muhammad Arif. Kalau dari nasab, yang aku tau hanya sampai kakek ayahku, jadi namaku kalau memakai nasab Muhammad Arif bin Mukhtar bin Arsyad bin Abdullah. Aku lahir pada tanggal 04 Desember 1996 Masehi atau 23 Rajab 1417 Hijriah...
0 komentar