Film Dracula Untold & Sosok Muhammad Al-Fatih

03:09:00

Cover Film Dracula Untold

Oleh : Muhammad Areev

Film yang dikemas Director Gary Shore dan kawan-kawannya yang dirilis pada tanggal 1 oktober bisa dibilang cukup berani dalam mengemas sudut pandang yang berbeda. Dracula yang biasanya dipandang sebagai sosok antagonis justru berperan sebaliknya sebagai sosok yang patriotis. Beberapa hari sesudah rilis, film ini menjadi kontroversi di negara-negara muslim terutama Indonesia dan Malaysia.

Film ini memang tidak menampilkan film dokumenter yang coba menampilkan latar sejarah sungguhan. Tapi hanya Film fiksi yang bergenre ‘dark fantasy action’. Namun biarpun demikian siapapun yang menonton film ini akan terkesan Muhammad Al-fatih sebagai sosok yang kejam. Apalagi dalam salah satu adegan dengan memakai kontrak dengan tulisan Allah semakin memancing kemarahan setiap umat islam yang menonton Film ini dan memperjelas salah satu tujuan Film ini untuk mendiskreditkan Islam dan Muhammad Al-Fatih yang dikenal sebgai “Sang Penakluk” Konstatinopel

Jalannya Cerita

Luke Evans yang berwajah tampan dan simpatik berperan sebagai Vlad atau Dracula di awal-awal cerita diambil oleh pasukan Turki untuk dijadikan salah satu pasukan Turki yang pada saat itu Turki menguasai dunia sekitar tahun 1400-an.Transylvania, menjadi wilayah yang paling banyak diambil anak laki-lakinya. Dan salah satu dari anak laki-laki tersebut, adalah Vlad (Luke Evans). Begitu dewasa Vlad memutuskan untuk kembali ke kampong halamanya di Transylvnia. Di sana ia tidak lagi menjadi pasukan turki tetapi menjadi seorang pangeran dan bernaunng di bawah Kerajaan Turki.


Suatu hari Sultan Turki yang tidak lain sahabat karibnya sewaktu perang dulu, Mehmed (Dominic Cooper), yang saat itu menjadi seorang sultan Turki, tiba-tiba datang menemui Vlad meminta 1000 anak-anak untuk dijadikan Pasukan Turki sebagaimana Vlad dahulu dijadikan pasukan perang.

Permintaan tersebut membuat Vlad terkejut, Vlad yang begitu Akrab dengan Rakyatnya tentu tidak ingin hal itu tejadi. Dan permintaan mehmed satu lagi adalah dengan memberikan Ingeras (Art Parkinson), putera tunggal Vlad, kepada Mehmed, dan dibesarkan di sana, sebagaimana Vlad dahulu.
Vlad menolak dengan mentah-mentah permintaan itu karena tidak ingin generasi muda di negaranya dilatih untuk menjadi mesin pembunuh yang kejam. Apalagi yang pertama di minta adalah putranya untuk dirawat dan dibesarkan di istana. Sultan Mehmed yang telah mengutus beberapa pasukan untuk mengambil puteranya langsung di bunuh oleh Vlad.

Kejadian tersebut membuat Sultan mehmed berang dan akan memerangi semua rakyat Vlad sebagaimana telah dijanjikan sebelumnya. Vlad akhirnya mendaki tebing-tebing curam untuk sampai menemui Master Vampire yang menempati sebuah kastil. Ia meminta kekuatan besar untuk melawan Turki. untuk itu, ia rela meminum darah sesuai permintaan penguasa kegelapan itu.
Sebelumnya, Dracula mengungkapkan alasannya, “Aku butuh kekuatan lebih untuk menghancurkan musuh dan menyelamatkan keluargaku.”

Vlad akhirnya merubah dirinya menjadi drakula dan mendapat pasukan kuat untuk melawan pasukan Turki dari bantuan Iblis. Singkat cerita, Vlad berhasil mengalahkan Mehmed dan membunuhnya dengan cara menghisap darahnya, cerita pun berakhir. Dan Vlad telah mati, dan Dracula pun lahir.


Yang menjadi kontroversi dalam film ini adalah pencitraan kesultanan Turki yang dibolak-balikan faktanya dalam film tersebut. Kesultanan Turki dicitrakan dengan sosok menakutkan dan penjahat dunia.

Mengenal Sosok Muhammad Al-Fatih


Sosok Al-Fatih yang digambarkan sebagai antagonis tentu banyak menimbulkan kontroversi. Fatih yang dijuluki sebagai "sang Penakluk" merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika dan menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepemimpinannya serta taktik dan strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tentaranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.

Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya. (id.wikipedia)

Selain mengakhiri atau menaklukkan Kerajaan Romawi Timur yang telah berkuasa selama 11 abad. Beliau juga telah dijanjikan oleh Rasulullah sebagai Sebaik-baik pemimpin. Perlu diketahui, saat menaklukkan Konstantinopel beliau adalah seorang pemuda berusia 21 Tahun

“Sungguh (pasti) Qasthanthiniyah (Konstantinopel) akan di taklukkan, maka sungguh sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baiknya pasukan adalah pasukan itu”

Sebenarnya sebelum beliau, telah banyak pemimpin Islam yang berusaha untuk menawan kota Konstantinopel, mereka berusaha memenuhi nubuat Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam :

1.Gerakan pertama dilancarkan pada tahun 44 H yakni di masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan radliyallah ‘anh. Akan tetapi, usaha tersebut gagal dan Abu Ayyub al-Ansari yang merupakan salah seorang sahabat Nabi yang ikut dalam gerakan tersebut, namun syahid di pinggir kota Konstantinopel tersebut.

2.Di zaman Sulaiman bin Abdul Malik, Khilafah Bani Umayyah telah menyiapkan pasukan elit untuk kembali mengepung kota tersebut pada tahun 98 H, tetapi masih belum diizinkan oleh Allah Ta’alaa untuk menaklukkannya.

3.Di zaman pemerintahan Khilafah Abbasiyyah, beberapa usaha terus dilancarkan tetapi masih menemui kegagalan termasuk usaha di zaman Khalifah Harun Ar-Rasyid tahun 190 H. Khalifah yang terkenal dengan kejayaannya, namun ternyata Allah Ta’alaa masih belum mengizinkannya.

4.Setelah jatuhnya kota Baghdad tahun 656 H, usaha menaklukkan Konstantinopel tetap di lanjutkan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Minor (yakni Anatolia) terutamanya Kerajaan Seljuk. Pemimpin masyhurnya adalah Alp Arslan (455 – 465 H / 1063 – 1072 M) telah berhasil mengalahkan Raja Rum, Dimonos, pada tahun 463 H / 1070 M.

5.Daulah Khilafah ‘Utsmaniyyah di awal ada ke 8 H / 14 M, telah mengadakan persepakatan bersama Seljuk Rum yang ketika itu berpusat di bandar Konya. Di zaman Sultan Yildrim Beyazid (w. 1402 M) beliau telah berhasil mengepung kota Konstantinopel pada tahun 796 H / 1393 M hingga memaksa Raja Byzantine menyerahkan Konstantinopel secara damai kepada umat Islam. Tetapi, usahanya itu menemui kegagalan karena tentara Mongol di bawah pimpinan Timurlank telah menyerang Daulah Khilafah ‘Utsmaniyyah dan telah memaksa Sultan Beyazid untuk menarik kembali tentaranya untuk mempertahankan daulah dari serangan Mongol. Namun, beliau telah ditawan.

6. Kemudian Sultan Murad II (824-863 H / 1421-1451 M) melanjurkan usaha menaklukkan Konstantinopel, namun tidak berhasil hingga tibalah masa putra beliau yakni, Sultan Muhammad Al-Fatih, sultan ke-7 Khilafah Daulah ‘Utsmaniyyah.


Referensi :
http://simomot.com/2014/10/22/inilah-kontroversi-film-dracula-untold-propaganda-satanisme/
http://www.islampos.com/ini-kisah-kesultanan-turki-dalam-film-dracula-untold-138896/
https://www.facebook.com/notes/berita-mengenai-islam/sulthan-al-fatih-dan-kekuatan-dibalik-keperkasaannya/405758426109219






You Might Also Like

0 komentar