Dalam ceramahnya seringkali Gus Baha' berpihak kepada orang awam, makanya ceramahnya begitu digemari oleh kalangan mana saja, entah PNS, pejabat, pengangguran dan lain sebagainya. Beliau berdakwah dengan menyampaikan mudahnya islam, rileksnya islam yang seolah membela orang awam dengan beberapa dalil yang beliau utarakan.

Sebut saja misalnya ketika beliau menyampaikan, di bulan puasa saat seseorang tidak dapat melaksanakan tarawih janganlah kita memojokkan orang lain dengan mengatakan hal-hal yang membuat orang menyesal, tersinggung karena tidak dapat melaksanakan shalat tarawih, disana ada satpam yang harus bekerja berjaga di malam hari. Dia sebenarnya melaksanakan kewajibannya menafkahi keluarga sedangkan shalat tarawih hanyalah sunnah.

Atau dalam kasus lain misalnya ketika ada orang awam yang tidak sempat hadir di mejelis ilmu karena sibuk bekerja janganlah kita lalu mencibirnya karena dia bekerja menafkahi keluarga yang juga merupakan kewajiban baginya. Begitulah Gus Baha' dalam ceramahnya kita sebagai orang awam selalu merasa dibela dengan pembawaanya yang rilek disertai bumbu humor, kajian beliau sangat menarik untuk disimak.

Selama mendengar kajiannya, hemat saya ada satu hal yang membuat beliau sangat tersinggung dengan orang awam, beliau menyebutnya awam kriminal. Yaitu ketika ada orang yang dalam urusan agama selalu beralasan, sementara dalam hal selainnya selalu terpenuhi dengan tepat tanpa alasan. Beliau mencontohkan ketika ada tahlilan beliau selalu berusaha datang tepat waktu sementara banyak yang lainnya tidak bisa hadir tepat waktu dengan mengharapkan dimaklumi sebagai orang awam. Kalau tidak dapat hadir tepat waktu seharusnya jangan pilih-pilih, sementara dalam hal beli tiket pesawat, beli tiket kereta api, antrian BLT juga harus sama itu baru dapat dimaklumi sementara yang terjadi mereka yang ngaku awam, tapi pilih-pilih dalam hal agama selalu aja beralasan, sementara dalam hal lainnya terpenuhi dengan tepat.

KH. Bahaudin Nursalim (Gus Baha')