Menjadi Introvert

05:42:00

Bagi saya penting untuk mengetahui kepribadian seseorang introvert atau ekstrovert, karena dengan begitu kita bisa menyesuaikan diri dengan orang tersebut. Dia suka keramaian gak? Dia suka duduk lama-lama di keramaian gak? Dia suka di telepon atau chat ? Dia nyaman dengan 5,6,7 orang gak? Dia suka memulai obrolan gak? Dia butuh me time gak?  Dan lain sebagainya.

Mengetahui kepribadian sangat menentukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Waktu kecil saat banyak orang mengatakan saya pendiam saya sering tidak menyadari itu, saya mengeluh, saya tidak terima, dan selalu berusaha untuk menjadi lebih cerewet di dalam circle pertemanan. Ternyata, itu semua justru membuat saya tidak nyaman dengan diri sendiri. Ngedrop, lelah. Ya begitulah introvert mereka mudah kehabisan energi jika dalam keramaian.

Lambat laun saya menyadari bahwa saya memang tidak nyaman lama-lama di keramaian, terlalu banyak bicara, mudah bosan. Sehingga butuh me time untuk nge charge energi. Bukan anti sosial kaum introvert juga butuh bersosialisasi hanya saja mereka mudah kehabisan energi di keramaian dan butuh waktu untuk mengembalikan kembali energi mereka dengan menyendiri.

Mengapa semua orang perlu mengetahui ini, karena ada anggapan dan stigma negatif terhadap mereka yang introvert, diam2 menghanyutkanlah, psikopatlah dan lain sebagainya. Orang niat jahat, tidak boleh dinilai dari kepribadiannya yang cenderung pendiam atau tidak. Orang yang memang berniat jahat itu dapat menyembunyikan dan memalsukan semua hal bisa dengan berpura-pura ramah, murah senyum dan lain sebagainya. Memang kita perlu curiga untuk hal-hal yang tidak seperti biasanya, misalnya orang yang dulunya ceria sekarang jadi pendiam atau orang yang pendiam sekarang jadi hyper aktif. Untuh hal-hal yang sudah berjalan normal seperti biasanya tidak perlu diberikan stigma begatif, seperti menyebutkan diam-diam menghanyutkan, psikopat untuk mereka yang memang memiliki kepribadian yang introvert dari dulu.

Aku yang terlalu nyaman sendiri Haha

Setelah mengetahui ada kepribadian introvert, exstrovert ini saya tidak terlalu mempermasalahkan ketika ada orang atau teman yang hobinya di rumah aja, ataupun tidak suka ketika dihubungi melalui telepon, begitu juga kalo ada teman yang begitu cerewet bercerita apa saja, dan lain sebagainya. Karena tiap orang punya kenyamanan masing-masing dan kita perlu menjaga dan tidak mengusik kenyamanan orang lain. Ada orang yang merasa nyaman dengan bersosialisasi dan cerita apa saja di keramaian dengan begitu mereka merasa begitu berenergi mereka disebut extrovert, ada juga orang yang sebaliknya bersosialisasi duduk di keramaian, komunikasi dalam waktu lama membuat mereka kelelahan kehabisan energi, tidak nyaman, sehingga butuh mrngembalikan energi dengan menyendiri mereka disebut introvert.

Begitu juga ketika tau, oh saya introvert. Saya tidak mempermasalahkan lagi ketika disebut pendiam, jarang bergabung, asik di rumah aja. Ya memang itu diri saya dan selama tidak ada yang dirugikan dan kita juga nyaman dengan hal itu ya tidak masalah. Namun, sebagai nasihat untuk diri saya sendiri juga dengan kepribadian introvert itu jangan sampai saya tidak nyaman bersosialisasi karena terlalu nyaman sendiri. Sosialisasi, duduk bersama itu perlu walaupun cengar cengir bercerita sepatah dua kata ya karena dengan itu kita membangun hubungan, membangun kedekatan dengan siapa saja.

Gak semua orang harus cerita apa saja ketika saling bertemu, ada orang yang senang mendengarkan cerita orang lain dengan tambahan bumbu-bumbu pertanyaan diantara cerita cerita itu dan mereka cenderung introvert. Ada juga orang yang begitu bersemangat untuk bercerita apa saja dan senang untuk selalu menjadi pusat perhatian mereka disebut extrovert. Begitulah tuhan menciptakan makhluk dengan beraneka ragam kepribadian. Andai saja di dunia ini semua orang extrovert , rasanya dunia ini terlalu bising, begitu juga seandainya di dunia ini semuanya introvert rasanya dunia ini sangat sepi. 

You Might Also Like

0 komentar