Perdebatan Agama

09:11:00

Sebelum menulis tulisan ini lebih dalam saya ingin kita bertanya terlebih dahulu kepada diri kita sendiri berapa lama sih kita hidup di dunia ini ? Seberapa lama sih kita belajar tentang agama kita ? Yah, mumgkin 7 tahun dan itupun tidak seluruhnya kita paham. Kalau kita baca riwayat hidup para ulama mereka belajar agama sampai puluhan tahun dan itupun tidak semuanya mereka kuasai secara merata, ada yang dominan di ilmu fiqh, ada yang dominan di ilmu hadist, ada yang dominan di tasawuf dan lainnya. Dan mereka sejak kecil sudah menghafal al quran. Hidup ratusan tahun pun belum tentu seseorang bisa mendalami islam secara sempurna. Orang yang saya sebutkan tadi mereka ulama. Nah, kita ? Bukan siapapun, lalu mencoba mendebat agama orang lain?

Percayalah, perbedaan itu memang sudah Allah kehendaki. Allah memang menghendaki kita untuk hidup berbeda. Jika Allah mau, mudah saja bagi Allah untuk menjadikan kita umat yang satu. Semuanya islam. Tapi itu bukan kehendak dari Allah.

Sampai kiamat pun tidak akan terjadi keseragaman agama itu tidak akan pernah terjadi. Yang perlu kita tunjukkan bukan agamaku paling benar dan agama kalian salah. Yang perlu kita tunjukkan akhlak dan keindahan islam.  Orang islam tidak menyakiti orang lain siapapun dia, orang islam bisa hidup damai dengan siapapun, orang islam selalu mendahulukan cinta kepada sesama, orang islam selalu menampakkan keramahan dan kesejukan dalam kehidupan, orang islam sangat menghargai orang lain meskipun berbeda dalam berkeyakinan.

Boleh saja kita merasa agama kita paling benar dan itu memang diyakini oleh tiap orang yang beragama, namun mencaci dan menyalahkan agama orang lain yang berbeda bukannlah akhlak orang yang beragama, terutama beragama islam. Islam selalu mengajarkan tentang akhlak yang baik. Nabi Muhammad Saw diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak.

Saya kan hanya ingin menyampaikan kebenaran agama saya ? Kenapa tidak ?. Benar, kita semua ingin menyampaikan kebenaran apa yang menurut kita benar, dan itu wajar. Boleh saja kita menyampaikan kebenaran agama kita tapi dengan akhlak yang baik, dengan tidak menyalahkan agama orang lain. Toh, bagi orang agama lain agama mereka juga paling benar. Jika kita menganggap agama orang lain tidak masuk akal, banyak terjadi kesalahan. Percayalah, orang yang beragama lain juga berpikir demikian, itu hanya tentang kepercayaan, keimanan. Kita tetap beriman bahwa kita bersujud bukan ke ka'bah tapi kepada Allah, meskilun bagi mereka yang beragama lain tidak masuk akal, kita tetap beriman jika kita saat sedang shalat, saat kentut kita harus wudhu kembali untuk bisa shalat bukan dengan membasuh pantat, kita percaya itu dan beriman. Karena islam yang kita pahami memang seperti itu. walaupun mungkin bagi mereka yang beragama lain keliatan aneh. Kita melakukan itu karena beriman. Dan dalam menjalankan keimanan itu kadang ada hal yang irasional, untuk beriman kita tidak bisa hanya mengandalkan akal. Begitu juga mereka yang beragama lain, kadang ketika kita melihat ritual yang mereka lakukan terlihat aneh.  Mereka melakukan hal tersebut juga karena beriman dengan apa yang mereka imani.

Perdebatan agama itu tidak akan ada ujungnya. Semua merasa paling benar. Yang perlu kita lakukan nampakkanlah akhlak-akhlak orang yang beragama. Bisa saja kita menyampaikan kebenaran versi kita namun yang memberi hidayah tetaplah Allah. Dan Allah sang pencipta segalanya memang menghendaki kita untuk berbeda.

Salam damai !

You Might Also Like

0 komentar