­

Ketika Allah memerintahkan NabiNya untuk makan Gunung

08:52:00


Oleh : Muhammad Areev


Tanggal 18 Februari beberapa hari yang lalu, sekolah kami SMK 2 Banda Aceh mengadakan acara maulid nabi Muhammad Saw. Seperti biasanya pada perayaan itu turut diisi dengan ceramah, shalawat yang lebih-kurang menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Baru setelah itu, makan "bu maulod" sebagai puncak perayaan maulid nabi Muhammad Saw.

Yang ingin saya ceritakan disini kisah menarik dari isi ceramah yang saya dengar di acara maulid tersebut. Saat itu Tgk Umar Rafsanjani Lc, Ma yang menjadi penceramahnya.

Dikisahkan bahwa 
nabi dalam menerima wahyu sebagian mereka ada yang biasa bermimpi, dan ada juga yang biasa mendengar suara namun tidak melihat apa pun. Ada seorang nabi di antara para nabi itu yang biasa bermimpi. Pada suatu malam dia bermimpi, dikatakan kepadanya

“Apabila engkau memasuki waktu pagi, maka makanlah sesuatu yang pertama kali engkau temui, yang kedua sembunyikanlah, yang ketiga terimalah, yang keempat jangan engkau mengganggunya, dan yang kelima larilah darinya.”

Lalu esok paginya, yang pertama kali ditemuinya adalah gunung hitam besar, maka dia berhenti dan bingung, dia bergumam,

“Rabbku memerintahkan untuk memakan ini.”
Kemudian dia bergumam lagi, “Sesungguhnya Rabbku tidak memerintahkan kepadaku sesuatu yang aku tidak sanggup.”

Tatkala dia hendak memakannya dan berjalan ke arah gunung itu untuk memakannya, maka semakin dia mendekatinya gunung itu semakin mengecil, lalu tatkala sampai kepada gunung tersebut, dia mendapatinya sebagai satu suapan yang lebih manis daripada madu, lalu dia pun memakannya, dan memuji Allah Ta’ala, kemudian dia berlalu.

Lalu dia menemukan mangkuk emas, maka dia pun berkata, “Aku diperintahkan untuk menyembunyikan ini.” Lantas dia pun menggali sumur, lalu menguburkannya di sana, kemudian dia pergi, tidak jauh melangkah dia menoleh, ternyata mangkuk itu telah berada di atas tanah, maka dia kembali lagi dua kali atau tiga kali, dia menguburkannya lagi di sana, kemudian dia pergi, lalu dia menolah, ternyata mangkuk itu telah berada di atas tanah lagi, dia pun berkata, “Sesungguhnya aku telah melaksanakan apa yang diperintahkan.” Kemudian dia pun pergi.

Lalu dia menemukan burung yang di belakangnya ada burung elang yang hendak menyambarnya, lalu burung itu berkata

“Wahai Nabi Allah, tolonglah aku.” Dia pun mengambilnya, dan menempatkannya di kerah bajunya, lalu datanglah burung elang itu, dia berkata,

“Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku lapar, dan aku telah mengejar buruan ini sejak pagi, hingga aku hampir menangkapnya, maka janganlah engkau menghalangiku dari rezkiku.”

Sang nabi itu pun berkata pada dirinya, “Sesungguhnya aku telah diperintahkan untuk menerima yang ketiga, dan aku telah menerimanya, dan aku juga diperintahkan untuk tidak mengganggu yang keempat, sedangkan yang keempat ini adalah burung elang ini, jadi apa yang harus aku lakukan?”

Dia pun bingung dalam hal itu, lalu dia memotong sepotong daging dari paha dirinya sendiri, lalu melemparkannya ke burung elang itu, hingga setelah elang itu mengambilnya dan berlalu, dia melepaskan burung itu dan dia pun pergi. Lalu dia melihat yang kelima bangkai yang busuk, maka dia pun lari darinya.

Saat memasuki pagi, nabi itu berkata, “Wahai Rabb, sesungguhnya aku telah melaksanakan apa yang Engkau perintahkan kepadaku. Maka jelaskanlah kepadaku apa dibalik semua kejadian tersebut.”

Lalu dia bermimpin, bahwa dikatakan kepadanya, “Adapun yang pertama yang engkau makan itu adalah kemarahan. Pada mulanya bagaikan gunung, namun pada akhirnya bila sabar dan menahan kemarahan, maka dia akan lebih manis daripada madu. Yang

kedua: Itu adalah amal baik, walaupun itu disembunyikan, maka ia akan tetap tampak. Yang ketiga: Barangsiapa yang memberikan amanat kepadamu, maka janganlah engkau menghianatinya.

Adapun yang keempat: Bila seseorang meminta suatu kebutuhan, maka berusahalah untuk memenuhinya, walaupun engkau membutuhkannya. Yang kelima: Ghibah (gunjingan), maka larilah dari orang-orang yang menggunjing orang lain.” Wallahu a’lam.

You Might Also Like

0 komentar