Jahiliyah vs Jahiliyah modern
08:18:00
Oleh : Muhammad Areev
Kekacauan dunia sebelum diutus Nabi Muhammad
Kekacauan dunia sebelum diutus Nabi Muhammad
Bangsa Arab sebelum
di utusnya nabi Muhammad Saw nebar-benar dalam kekacauan yang luar biasa. Perempuan
yang sekarang diangkat martabatnya oleh Allah berkat kelahiran rasulullah, pada
waktu itu hanya menjadi aib bagi orangtuanya. Sudah menjadi tradisi di bangsa
Arab kebanyakan anak perempuan yang dilahirkan pada waktu itu ditanam
hidup-hidup, selain ditanam hidup-hidup anak perempuan juga menjadi pemuas
nafsu birahi bagi laki-laki. Adapun anak lelaki tidak jarang mereka dibunuh
karena alasan ekonomi.
Pada waktu itu manusia juga berada dalam jurang kesesatan mereka tidak tahu mana yang haq dan yang bathil, mereka tidak tahu mana yang patut disembah dan yang tidak patut disembah. Mereka mengetahui bahwasanya Allah lah yang menciptakan alam semesta. Bahkan mereka juga melaksanakan haji pada setiap tahun tetapi ibadah haji yang mereka kerjakan sudah jauh berbeda dari yang di ajarkan oleh nabi Ibrahim. Mereka juga menyebut Ka’bah dengan sebutan Baitullah (rumah Allah). Namun, karena tradisi yang turun-temurun dan juga karena kebodohan mereka, mereka mempersekutukan Allah dengan patung-patung yang mereka buat sendiri yang kemudian mereka sembah.
Ada 360 berhala di dalam ka’bah yang berbagai macam bentuk dan nama. Ada latta, uzza manna, hubal dan banyak lainnya. Diceritakan, Umar terkadang tersenyum bila dia mengingat perbuatannya sebelum Islam. Ia membuat sebuah adonan dari gandum untuk dijadikan sesembahan. Namun, pada saat ia kelaparan, ia pun memotong adonan itu dan kemudian memakannya.
Tidak hanya
manusia, binatangpun juga merasakan bagaimana kezaliman bangsa arab sebelum
pada waktu itu. Unta yang sedang sedang berjalan kadang menjadi korban
kezaliman mereka. Betapa tidak, Jika mereka menyukai paha unta, mereka langsung
memotong kaki unta, tanpa memperhatikan bagaimana unta teraniaya. Sedangkan
unta tertati-tatih dengan tiga kaki, hingga tidak sampai tiga hari untapun mati
dalam keadaan teraniaya.
Nasab pun tidak jelas pada waktu itu, Abu
Daud meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anhu, bahwa pernikahan pada ada empat macam:
Pertama, pernikahan secara spontan.
Seorang laki-laki mengajukan lamaran kepada laki-laki lain yang menjadi wali
wanita, lalu dia bisa menikahinya setelah menyerahkan mas kawin seketika itu
pula.
Kedua, seorang laki-laki bisa berkata
kepada istrinya yang baru suci dari haid, “Temuilah Fulan dan berkumpullah
bersamanya!” Suaminya tidak mengumpulinya dan sama sekali tidak menyentuhnya,
hingga ada kejelasan bahwa istrinya hamil dari orang yang disuruh
mengumpulinya. Jika sudah jelas kehamilannya, maka suami bisa mengambil kembali
istrinya jika memang dia menghendaki hal itu. Yang demikian ini dilakukan,
karena dia menghendaki kelahiran seorang anak yang baik dan pintar. Pernikahan
semacam ini disebut nikah istibdha.
Ketiga, pernikahan poliandri, yaitu
pernikahan beberapa orang laki-laki yang jumlahnya tidak mencapai sepuluh
orang, semua laki-laki tersebut mengumpuli seorang wanita. Setelah wanita itu
hamil dan melahirkan bayinya, maka selang beberapa hari kemudian dia mengundang
semua laki-laki yang berkumpul dengannya dan mereka tidak bisa menolaknya
hingga berkumpul di hadapannya. Lalu dia berkata, “Kalian sudah mengetahui apa
yang sudah terjadi dan kini aku telah melahirkan. Bayi ini adalah anakmu hai
Fulan.” Dia menunjuk siapa pun yang dia sukai di antara mereka seraya
menyebutkan namanya, lalu laki-laki itu bisa mengambil bayi tersebut.
Keempat, sekian banyak laki-laki bisa
mendatangi wanita yang dikehendakinya yang juga disebut wanita pelacur.
Biasanya mereka memasang bendera khusus di depan pintunya, sebagai tanda bagi
laki-laki yang ingin mengumpulinya. Jika wanita pelacur ini hamil dan
melahirkan anak, dia bisa mengundang semua laki-laki yang pernah mengumpulinya,
diselenggarakan undian. Siapa yang namanya keluar dalam undian, maka dia berhak
mengambil anak itu dan mengakui sebagai anaknya. Dia tidak bisa menolak hal itu
Keadaan di belahan
di dunia lain juga tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di tanah Arab pada waktu itu.
Pertumpahan darah, pemerkosaan, perzinaan, perjudian sudah menjadi pandangan
sehari-hari di berbagai belahan dunia.
Siapakah jahiliyah ?
Kadaan mereka pada
waktu itu disebut dengan jahiliyah yaitu masa dimana penduduk Mekkah berada
dalam ketidaktahuan (kebodohan). Akar istilah jahiliyyah adalah
bentuk kata kerja pada kata jahala,
yang memiliki arti menjadi bodoh, bodoh, bersikap dengan bodoh atau tidak
peduli. Tapi pada aslinya mereka bukan
saja bodoh mereka juga tidak mau menerima kebenaran.
Jahiliyah Modern
Penulis sendiri
tidak terlalu heran ketika tengku-tengku di Dayah menceritakan bagaimana
kondisi bangsa Arab pada waktu itu, wajar mereka seperti itu karena mereka
tidak memeiliki sosok pemimpin yang dapat menunjukkan mereka kepada kebenaran.
Di era modern sekarang ini yang lebih 14 abad sudah semenjak Nabi Muhammad
dibangkitkan keadaan jahiliyah rasa-rasanya kembali tumbuh di tengah kehidupan
umat islam.
Perjudian dan mabuk-mabukan
dulunya identik dengan jahiliyah. Di era modern ini, perjudian hampir merata di
setiap kampung, hanya beberapa saja yang ditangkap kemudian dicambuk beberapa
kali. Yang kena cambukpun ingin dicambuk beberapa kali lagi, Nampak dari
wajahnya yang sambil tertawa ketika dicambuk.
Dalam hal menyalurkan hawa nafsupun sudah bertebaran kafe yang
remang-remang, di hotel, wisma yang menjadi tempat pemuasan hawa nafsu para
jahiliyah-jahiliyah modern.
Budaya Jilboobs
yang sekarang yang lagi ngetrend, dan celana pendek bagi kaum Adam menjadi santapan
mata orang-orang yang masih terpelihara, anak-anak yang belum bisa memilah dan
memilih mana yang baik dan buruk. Budaya pacaran yang telah merebak bak virus
telah meracuni otak anak-anak muda, yang lebih parah lagi orangtuanya
memberikan lampu hijau kepada anaknya untuk diangkut-angkut bak ‘raga eungkot’ yang bukan oleh mahramnya.
Di pemerintahan
juga tidak kalah ‘jahiliyah’, para pencuri yang diistilahkan dengan koruptor,
belum sampai satu bulan, sudah ada yang ada yang naik daun. Dulunya yang tidak
dikenal masyarakat dikenal oleh masyarakat akibat wajah dan namanya terpampang
di media. Yang tidak habis pikir, ketika kamera-kamera menyorotinya malah
senyuman manis nampak dari mulutnya entah kemana urat malun pada dirinya, lebih
besar malu pencuri yang di hajar oleh
warga karena kedapatan mencuri ayam.
Jahiliyah dulu, Perzinaan sesama Jenis (Homo seks). Jahiliyah modern Perzinaan sesama Homo seks, Lesbian, mana yang lebih Jahiliyah ?
Jahiliyah dulu, Perzinaan sesama Jenis (Homo seks). Jahiliyah modern Perzinaan sesama Homo seks, Lesbian, mana yang lebih Jahiliyah ?
Jahiliyah dulu,Membunuh
Bayi perempuan.Jahiliyah
modern, Membunuh Bayi Perempuan dan Laki
laki bahkan belum lahir pun sudah di bunuh (aborsi) yang mana yang lebih
Jahiliyah?
Jahiliyah dulu, mengundi Nasib dengan anak Panah.Jahiliyah modern, Mengundi nasib dengan anak panah, Pergi ke
Dukun, bertanya kepada Berhala, Ramalan kartu, Ramalan SMS, Ramalan garis
tangan, Ramalan bintang, dll. mana yang lebih Jahiliyah..?
Jahiliyah dulu Mencuri
tidak sampai memudharatkan rakyatnya
Jahiliyah modern, Mencuri, menipu rakyatnya, mana yang lebih Jahiliyah?
Jahiliyah modern, Mencuri, menipu rakyatnya, mana yang lebih Jahiliyah?
Terlepas
dari itu semua satu hal yang patut kita pertanyakan pada diri kita, Apakah kita
termasuk dalam kategori jahiliyah modern ?
0 komentar