­

Dakwah Islamiah Awal Pengenalan Nabi

19:25:00

Sejak kecil saya sudah terbiasa menghadiri acara dakwah islamiah memperingati maulid yang diselenggarakan pada malam hari di tempat terbuka semisal di lapangan sepakbola, di depan halaman masjid dan lain sebagainya. Seperti kebiasaan anak kecil lainnya dimana ada keramaian disitu para bocil mengumpulkan diri. Tentu saat kecil motivasi utamanya bukan mendengarkan dakwah, entah itu agar dapat jajanan kacang, bisa kumpul dengan teman-teman, lirik-lirik lawan jenis, atau karena penceramahnya lucu.

 

Dakwah Islamiah di Gp Lamdaya

Entah mengapa, untuk motivasi yang terakhir seiring bertumbuh dan bertambah usia dari kecil semakin motivasi utama dengar dakwah islamiah mencari lucunya. Hingga akhirnya paling ngefans dengan pendakwah semisal Tgk Abdul Wahed, Tgk Mulyadi dan Tgk Yusri puteh. Untuk dua nama terakhir bahkan saya mencari semua kumpulan dakwahnya di internet, saat itu dengan bemodalkan ke warnet searhing di google dan download, untuk saya dengar tiap malam sebelum tidur. Isi materinya sampai terhafal di kepala dimana letak komedinya, bagaimana ketika para pendakwah menceritakan suatu kisah tentang nabi.

 

Bahkan, ketika ada dakwah terdekat dengan pembicara para tengku diatas saya sudah menyediakan handphone untuk saya rekam dan upload di blog pribadi agar bisa di download oleh orang lain dan saat ini ketika saya cek jadi salah satu views terbanyak di blog pribadi. Bagi saya kelucuan para pendakwah diatas tidak hanya saya saya nikmati pribadi tapi juga banyak orang lain yang ingin mendengarnya, selain juga berharap dapat pahala jariyah dari ceramah yang di download melalui blog saya. Selain itu, saking ngefans nya dengan para pendakwah diatas disaat saya sudah memasuki dunia pesantren yang harus tinggal di pondok 24 jam, rela keluar pondok tanpa izin dengan kawan-kawan untuk menghadiri dakwah islamiah jika pembicara para tengku diatas. Resikonya jika ketahuan sudah pasti botak. Contoh yang jangan ditiru wkwkw

 

Terkadang agak sedikit kecewa ketika menghadiri dakwah islamiah yang ternyata Tgk pendakwah membawakan materi lucu yang saya sudah hafal atau tau jalan ceritanya. “Ah, nyan ka meuho ujong” gumam saya dalam hati jika materi lucu sudah saya ketahui. Tidak mudah memang bagi para pendakwah untuk terus up to date dengan materi lucu. Para komedian yang sekarang terkenal di tv aja rata-rata materinya juga ulang-ulang. Sekilas memang motivasi saya menghadiri dakwah waktu kecil seperti orang nonton stand up komedi saat ini. Cari lucu hahaah. Siapa sih yang tidak suka tertawa dimana disana tubuh memicu mengeluarkan hormon endorfin yang dapat membuat kita senang dan merubah suasana hati. Bahkan ketika sedih aja ketika kita mencoba mengingat hal-hal lucu dan tertawa suasana hati langsung berubah.

 

Ramainya peminat dakwah islamiah dengan gaya komedi saat itu, seingat saya juga menimbulkan beberapa kontra di kalangan para pemuka agama. Bahkan saya ingat sekali sampai ada para pemuka agama yang mengkritik, kalau dakwah hanya buat lucu-lucu aja buat aja namanya jadi komedi islamiah. Namun, saya tidak sepenuhnya setuju jika dakwah islamiah dihilangkan komedinya .

 

Harus diakui pertama kali saya mengetahui kisah tentang nabi muhammad saw dari kecil hingga dewasa, kemudian diangkat menjadi nabi dan perjuangan-perjuanganya, begitu juga kisah isra’ dan mi’raj secara detail dan sampai terhafal itu dari para pendakwah yang saya sebutkan diatas. Mereka yang menyajikan kisah tentang nabi dengan bumbu komedi agar menarik siapa saja yang mendengar. Tidak salah rasanya dengan mengatakan para pendakwah ini punya andil besar dalam membuat anak-anak kecil seusia saya dulu untuk kenal dengan nabinya, penghulunya para nabi, habibullah. Walaupun motivasi awal menghadiri dakwah mencari materi lucu, namun secara tidak langsung kisah-kisah nabi yang diceritakan, teladan nabi yang diulang-ulang kan ikut menempel di kepala alias teringat.

 

Selain itu, sedikit kurang setuju ketika ada pendakwah yang menjadi pembicara di momen dakwah islamiah memperingati maulid ataupun isra’ dan mi’raj namun sama sekali tidak menyinggung kisah nabi dengan alasan sudah banyak para pendakwah lain yang membawakannya. Tidak ada yang salah dengan cerita nabi yang diulang secara terus-menerus justru mungkin dengan mengulang-ualng itu rasa cinta kepada nabi semakin tumbuh. Di ceramah Tgk wahed sering mengulang-ulang hadist man ahabba syai'an katsura dzikruhu” siapa yang mencitai seseorang banyak menyebut atau mengingatnya.

 

Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad

 

You Might Also Like

0 komentar