Masjid Raya Baiturrahman dan Mewujudkan Mimpi

07:22:00

16 tahun lalu sebelum tsunami, saya menangis merengek minta naik ke atas menara depan Masjid Raya Baiturrahman sama orangtua. Saat itu, kondisi disekitaran menara dipenuhi dengan banyak orang ditambah lagi dengan waktu yang mendekati magrib. Sehingga keinginan menaiki menara tidak dapat dipenuhi oleh orangtua.

Rasa penasaran dengan apa yang dikatakan orang-orang bahwa di atas menara tampak pulau sabang dan mobil-mobil kelihatan sangat kecil dari atas membuat anak kecil ini menangis dan kecewa karena keinginan yang tidak dapat dipenuhi orangtua...haha

Sekarang, saat menara ini kembali dibuka pasca tsunami rasa penasaran dan mimpi itu masih tetap ada dan terus membayangi saya ketika berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman. Akhirnya, hari ini saya dapat mewujudkannya haha


Mungkin benar kata Panji Pragiwaksono, mimpi itu tidak pernah mati, dia hanya mati suri. Ketika tua nantinya, dia akan hidup kembali dalam bentuk penyesalan-penyesalan. Maka berusahalah untuk mewujudkannya sekecil apapun mimpi itu. Setidaknya kita tidak akan menyesali karena tidak bertindak melakukan apapun untuk mewujudkannya.

Jika pernah melihat orang dewasa yang menyesali  "kalau saya melakukan ini, maka saya akan begini nantinya.." maka  mereka adalah orang-orang yang dihantui oleh mimpi mereka karena tidak melakukan apapun untuk mewujudkannya.

You Might Also Like

0 komentar