Hijrah itu bukan teriak sana-sini itu haram ini bidah. Hijrah juga bukan memutuskan silaturahmi dengan sesama karena merasa tidak sejalan dalam pemikiran.

Hijrah juga bukan hanya tentang berpakaian diatas mata kaki  (tidak isbal), berjenggot lebat, bercadar. Itu tidak lebih dari sebatas simbol dan budaya. Tentu saja dengan tidak mengingkarinya bagian dari sunnah.

Hijrah dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana. Seperti menyebarkan senyuman kepada sesama. Jika dulu sering memfitnah, mencaci maki, gosip, sekarang belajar untuk berkata yang baik baik . Jika dulu sering marah-marah sekarang lebih ramah. Jika dulu kurang bisa menerima perbedaan sekarang lebih toleran. Jika dulu merasa diri paling benar sedangkan yang lain salah, sekarang walaupun merasa diri paling benar tetapi tetap ingin terus belajar dan lebih menghargai yang lain. Kalau dulu melihat orang yang bermaksiat membenci orangnya sekarang membenci maksiatnya saja tanpa membenci pelaku maksiat sambil mengharapkan Allah jauhkan dari sifat sombong di dalam hati dari merasa diri paling suci.