Sepakbola Kebanyakan Teknologi jadi kurang Manusiawi
10:32:00
Melihat pertandingan swedia vs korea selatan semalam
cukup menarik sebenarnya. Jual beli serangan antara korea selatan dan swedia
kerap dipertontonkan. korea selatan terlihat bermain sangat hati hati dengan
operan2 pendek, sesekali juga menusuk lewat sayap kanan mereka. Saya sendiri
pada pertandingan tersebut mendukung Korea selatan. Yang menarik di skuad korea
selatan terdapat Hwang hee chan, pemain ini pernah memperkuat korsel u19 yang pernah dikalahkan evan dimas dkk 3-2 di gbk pada
pertandingan kualifikasi piala asia u19 2014 silam. Meskipun akhirnya korea
selatan harus mengakui keunggulan swedia 1- 0 lewat gol yang dicetak melalui
sepakan penalti. Gol yang satu satunya pada laga tersebut sekaligus menentukan
kemenangan swedia atas korea selatan.
Sebelum penalti diberikan kepada
swedia, wasit tetap melanjutkan permainan karena menganggap tekel yang
dilakukan pemain korea selatan bersih alias mengenai bola. Ketika bola keluar
lapangan wasit meberikan isyarat gerakan tangan membentuk kotak yang
mengindikasikan sebuah tv (VAR). Kehadiran VAR (video Asistant Referee) menuai
banyak kontroversi. Sebagian yang mendukung penerapan teknologi tersebut
beranggapan dengan kehadiran VAR pertandingan dapat berjalan dengan adil, tidak
terjadi lagi kesalahan wasit dalam mengambil keputusan.
Namun tidak sedikit juga yang
menentang kehadiran VAR, termasuk saya. Kehadiran VAR membuat pertandingan seru
dan sengit menjadi kurang menarik. Pertandingan korsel vs sweden semalam
contohnya. Wasit mengubah keputusannya setelah melihat VAR. ibarat orang yang
sudah meludah kembali menjilat ludahnya. Kehadiran VAR juga membuat
pertandingan seperti tidak manusiawi lagi. Biar bagaimanapun juga sepakbola
adalah permainan manusia terlalu banyak teknologi jadi kurang manusiawi. Bisa
saja wasit sepakbola nantinya terlalu manja dengan VAR sehingga sedikit-sediki
cek VAR, cek VAR. Jika sudah begitu, waduh betapa membosankan pertandingan
sepakbola ?
0 komentar