­

Benar benar bingung..

03:10:00


Oleh : Muhammad Areev

Setelah lulus di jenjang pendidikan SLTA semua orang sibuk menyiapkan diri untuk kuliah atau kerja. Bukan saja anak yang lulus dari SLTA saja yang sibuk mempersiakan diri, tapi juga para orangtuanya melakukan berbagai macam cara untuk menjamin masa depan anaknya. Tak terkecuali aku, aku barus saja menyelesaikan penddidikan tingkat SLTA. Aku sekolah di SMKN 2 Banda Aceh jurusan teknik komputer jaringan.

Tidak lama setelah pengumuman lulus di SMKN 2 Banda Aceh, beberapa hari berikutnya langsung dibuka pendaftaran SBMPTN. SBMPTN sendiri seleksi masuk perguruan tinggi nasional dengan sistem ujian tulis setelah sebelumnya juga dibuka seleksi masuk perguruan tinggi nasional dengan sistem prestasi nilai rapor atau disebut dengan SNMPTN. Bedanya, di SNMPTN kita tidak perlu membayar untuk mendaftarnya dan kita cukup mengisi nilai rapor dari semester satu hingga lima ke website yang telah disediakan, tentu saja setelah diberikan username dan password oleh pihak sekolah ke masing-masing siswa-siswi. Sedangkan SBMPTN kita harus membayar sebesar Rp 100.000 untuk mendaftarnya dan juga harus mengikuti ujian tertulis di tempat yang telah disediakan oleh panitia

Aku yang tidak lewat di SNMPTN, tidak tunggu lama langsung mendaftarkan diri di SBMPTN. Di SBMPTN yang memiliki 3 kuota program study ini aku memilih Teknik Informatika sebagai pilihan pertama di Unsyiah, Jurusan Teknik Elektronika juga di Unsyiah dan Teknik Informatika di Unimal. Setelah pengumuman diumumkan aku dinyatakan lulus di Unimal jurusan Teknik Informatika. Seperti yang kuduga, orangtua tidak mengizinkan untuk kuliah disana karena berbagai macam alasan.

Selain itu aku juga mendaftarkan diri di UM-PTKIN. UM-PTKIN sendiri sistem ujiannya sama dengan SBMPTN yaitu lewat ujian tertulis dan juga harus membayar uang pendaftaran sebesar Rp 50.000. Bedanya, UM-PTKIN ini khusus untuk universitas islam yang ada di Indonesia. Kita bebas memilih berbagai Universitas Islam yang ada di Indonesia. Disini aku memilih Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Perbandingan Mazhab di UIN Ar-Raniry dan Perbandingan Mazhab di UIN Syarif Hidayatullah. Pilihan 2 dan 3 itu cuma iseng-iseng saja. Setelah diumumkan aku dinyatakan lewat di UIN Ar-Raniry jurusan Pendidikan Teknik Informatika.

Sebelumnya aku juga ikut seleksi si Politeknik Aceh. Aku memilih juga jurusan Teknik Informatika dan dinyatakan lulus di website Politeknik Aceh pada sore harinya setelah mengikuti ujian tertulis pada pagi hari bulan ramadhan yang lalu.

Setelah semuanya diumumkan, tercatat aku lulus di 3 tempat berbeda yaitu di Universitas Malikussaleh (Unimal) jurusan Informatika, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UIN) jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Universitas Malikussaleh (unimal) jurusan Teknik Informatika. Disini aku sudah mulai bingung, karena menurutku 3 perguruan tinggi ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saya pengennya di Politeknik Aceh, tapi disini swasta harus keluarin uang banyak untuk kuliah disini, Persemesternya saja hampir sampai 7 juta. Takutnya nanti udah habisin duit orangtua banyak-banyak 'hanjeut kubut' kalau bahasa aceh. Sedangkan di UIN persemesternya tidak terlalu banyak seperti di Politeknik tapi kualitasnya sarana prasarana lebih bagus di Politeknik. Selain itu, di UIN jurusan yang aku ambil itu juga baru dibuka.

Disini aja aku sudah mulai bingung..hehehe. Ternyata bukan nggak lulus dimana aja yang buat bingung orang-orang tapi kalau lulus semua juga bingung..hahaha

Bertambah lagi kebingunganku dengan bayang-bayang bisa lulus nggak di PLN ? Sebelumnya aku juga sudah ikut seleksi rekrutmen karyawan PLN Aceh khusus tamatan SMA/SMK. Dalam seleksi PLN ini dibagi lagi menjadi 6 tes, Tes Katahanan, Akademis, Psikotest, Fisik, Kesehatan dan Wawancara. Tiap satu tes harus menunggu beberapa minggu hingga bulan pengumumannya. Tepat ketika aku menulis ini aku sudah menyelesaikan 4 test. Test keempat tes fisik aku sudah menyelesaikannya tinggal menunggu pengumumannya. Kalau tes fisik juga lewat artinya hanya ada 2 tes lagi untuk menjadi karywan PLN.

Saya tambah bingung jika nanti sudah daftar ulang kuliah tapi lewat di PLN, maka terbuang sia-siakan uangnya. Orangtua saya sangat memprioritaskan PLN. Kalau lewat di PLN tentu saja tidak sibuk-sibuk cari kerja lagi usai kuliah. Dan orangtua tidak perlu habisin uang banyak untuk biaya kuliah. Harapan saya, sama seperti harapan orangtua bisa lulus di seleksi rekrutmen pegawai PLN.

Saya sangat ingin kuliah, saya juga sangat ingin bisa dapat pekerjaan.

Bukan apa-apa..ini cuma luapan kebingungan saya. Ketika menulis ini saya memang sedang dalam kebingungan sangat..Lebay hahaha. Mungkin diantara pembaca ada saran untuk saya, silahkan kritik dan saran di kolom bawah ini...hahaha

You Might Also Like

0 komentar