Aceh Aman, Ibadah Nyaman

02:10:00


Oleh : Muhammad Areev

Judul di atas sudah sering terlihat di seputaran ibu kota serambi Mekkah, Banda Aceh. Tidak ada yang salah dengan kata-kata “Aceh damai, ibadah nyaman” tersebut. Aceh yang dulunya dikenal dengan provinsi konflik yang tidak aman dan nyaman dikunjungi, kini berubah total menjadi sebuah provinsi yang damai dan nyaman dengan berbagai tempat wisata yang dapat dikunjungi, khususnya Banda Aceh yang memiliki visi sebagai kota madani.

Kalau kita kembali membuka lembaran lama dimana Aceh dalam masa-masa konflik, jelas hanya ketakutan demi ketakutan yang ada dalam benak masyarakat Aceh dan mayarakat luar Aceh yang ingin berkunjung ke Aceh.







Walaupun tidak begitu merasakan bagaimana yang namanya konflik, maklum masa-masa konflik saya sendiri masih kanak-kanak dalam ayunan. Melalui cerita dari orang-orang dewasa yang sudah berpengalaman hidup dalam konflik, saya bisa merasakan sendiri bagaimana tersiksanya rakyat Aceh yang setiap hari beraktifitas dalam door-door suara peluru nyasar.

Selama hampir 30 tahun berlangsungnya konflik di Aceh yang mengakibatkan ribuan nyawa tak berdosa meninggal khususnya masyarakat sipil. Penculikan, pelanggaran HAM, pembunuhan, pemerkosaan, pembakaran rumah-rumah penduduk yang sudah menjadi pandangan sehari-hari masyarakat Aceh dalam masa-masa konflik. suatu kehidupan yang sangat jauh dari kata kedamainan dan kenyamanan. Akhirnya setelah melalui beberapa kegagalan menuju kata sepakat dan damai, baru akhirnya pada tanggal 27 Februari 2005 Aceh-RI mengadakan perundingan, Helsinki, Finlandia dengan fasilisatornya Marti Ahtisaari (mantan presidan Finlandia) mencapai kata sepakat pada 17 Juli 2005. Aceh dan RI pun berdamai.


MoU RI-GAM

Setelah damai dengan RI, Aceh kian aman dan nyaman. Masyarakat Aceh yang mayoritas beragama islam dengan tepat waktu bisa menunaikan shalat-shalat berjamaah di masjid-masjid terdekat tanpa perlu was-was akan peluru yang nyasar yang rawan terjadi ketika matahari sudah terbenam. Kini Aceh terus berbenah diri untuk menjadi salah satu provinsi yang menjalankan syariat islam secara kaffah. Apresiasi patut kita berikan kepada pemerintah kota Banda Aceh yang bertekad menjadikan ibukota Aceh tersebut sebagai salah satu kota madani yang menurut Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kota madani adalah kota yang masyarakatnya menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi yang beradab, iman dan ilmu.

Ilustrasi
Mendengar kota madani pastinya kita teringat salah satu kota yang dibangun oleh Rasulullah SAW yakni kota Madinah. Rasulullah membangun kota madinah menjadi salah satu kota yang beradab, menjunjung tinggi nilai kemanusiaaan, maju. Kita sangat berharap hal yang sama juga di kota yang dulu bernama kutaradja ini.

Tentunya tidak akan ada hasilnya kalau visi ingin menjadikan Banda Aceh sebagai kota madani hanya dengan spanduk-spanduk yang besar, tulisan-tulisan di media saja. Kota madani bisa kita bangun dengan bersantunya antara pemerintah dengan rakyat. Belajar dari Rasulullah yang mempersatukan kaum muhajirin dan anshar. Dengan bersatu tentu kita dapat melakukan apapun yang mungkin mustahil dilakukan sendiri, ibarat lidi yang menjadi sapu yang tidak mungkin bisa dipatahkan lagi.

Semangat pemerintah kota Banda Aceh untuk menjadikan kota Banda Aceh sebagai kota madani memang cukup serius. Dibuktikan ketika Banda Aceh berusia 809 tahun beberapa bulan yang lalu. Spanduk-spanduk bertuliskan “Satukan Langkah Bulatkan Tekad Bersama Menjadikan Kota Banda Aceh Menjadi Model Kota Madani”, sebagai tema HUT ke-809 Kota Banda Aceh, tampak menghiasi hampir semua sudut kota. Tentu bukan hanya bermodalkan spanduk untuk menjadikan kota Banda Aceh yang dilakukan oleh pemerintah Banda Aceh. Memberantas tempat-tempat maksiat juga sudah dilakukan oleh pemerintah Aceh. Ini merupakan sebuah langkah positif untuk mewujudkan Banda Aceh yang islami model kota madani.

Dengan semakin tentram dan damainya Aceh khususnya Banda Aceh pastinya semakin nyaman pula umat untuk menjalankan perintah Allah Swt. Dengan beriman dan taqwanya umat tentu kita akan merasakan nikmat Allah dari jalan yang tidak kita sangka-sangka, seperti yang telah Allah janjikan dalam kitabNya yang paling mulia.


Logo HUT Banda Aceh ke-809



Dan jika ini berhasil dilaksanakan di Banda Aceh pasti akan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk mewujudkan hal yang serupa. Akan banyak kota-kota yang mempelajari Aceh, belajar dari Aceh dan pastinya mengunjungi Aceh. Yang Non muslim pasti akan tertarik dengan Aceh dan islam. Sehingga persepsi yang menganggap Aceh daerah tidak aman tidak akan ada lagi karena Aceh memang sudah sangan aman. Aceh pun akan semakin dikenal di dalam dan di luar negeri. Akan berdatangan. Investor-investor asing pun akan berebutan untuk menanam saham di Aceh

Kita semua pasti sangat mengharapkan Aceh yang demikian. Untuk mencapai sesuatu yang besar pastinya harus dimulai dari sesuatu yang kecil. Kita sebagai rakyat harus patuh kepada pemerintah, bersatu dengan perintah dan kita percayakan pemerintah untuk mewujudkan kota Banda Aceh sebagai model kota madani.







You Might Also Like

1 komentar