­

Aceh akan seperti Spanyol ?

19:10:00

Peta Andalusia/Spanyol (sumber)

Spanyol atau dulunya bernama Andalusia adalah sebuah negeri yang terletak di ujung selatan benua Eropa. Islam pertama kali masuk ke spanyol pada tahun 711 M. Setelah menguasai spanyol, islam semakin berkembang dari tahun ke tahun. Sehingga spanyol menjadi pusat peradaban islam yang besar. Setelah 7 abad berkuasa muslim di spanyol berhasil ditaklukkan kembali oleh tentara salib. Sejarah yang sangat menyedihkan bagi umat islam

Yang lebih menyedihkan lagi pada saat tentara salib menaklukkan daerah terakhir islam di Spanyol yaitu Granada. Saat itu, tentara salib memberikan kebebasan bagi para muslim untuk meninggalkan spanyol dan menyediakan perahu-perahu bagi para muslim untuk meninggalkan spanyol.

Sebagian para muslim masih menetap di dalam rumahnya karena tidak percaya terhadap kebebasan yang diberikan oleh tentara salib, dan sebagian yang lain sudah menuju ke perahu. Namun apa yang terjadi ? para muslim yang masih menetap di dalam rumah, rumahnya dibakar begitu juga dengan yang menuju ke perahu, perahunya juga dibakar. Muslim pada waktu itu ditipu dan dibantai habis-habisan. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 1 April 1487 M dan dikenal sebagai “The April Fool Days” dipopulerkan menjadi April Mop dengan “ritual” boleh mengerjai, menipu dan menjahili orang lain pada tanggal tersebut tetapi bernuansa gembira.

Lantas, apakah kejadian yang serupa juga akan terjadi di Aceh ?. Negeri yang banyak menyimpan sejarah islam, negeri yang dijuluki dengan serambi mekkah. Kalau kita lihat sejarah salah satu cara tentara kafir untuk merebut spanyol dari tangan orang islam adalah dengan menjauhkan mereka dari agamanya. Caranya meniupkan perpecahan dalam tubuh umat islam, mengirim sejumlah ulama-ulama palsu, diperkenalkan alkohol sehingga pada waktu itu banyak umat islam yang telah melenceng dari ajaran islam.

Kejadian serupa juga sedang mereka(kafir) praktekkan untuk menghancurkan Aceh. Banyak pemuda-pemuda sekarang yang tidak terlalu peduli lagi dengan agama, meremehkan agama. Seakan-akan agama itu sesuatu yang ringan enteng. Kemajuan demi kemajuan membuat kita semkin jauh dengan agama. Kalau orang dulu waktu maghrib mereka habiskan di rumah atau di Dayah untuk belajar Agama. Di zaman modern ini sudah langka kejadian seperti itu, waktu maghrib banyak kita lihat pemuda-pemuda masih di Warkop dengan bermodalkan sebuah laptop mereka seperti melupakan kewajibannya, yang lebih parah lagi bukan saja lelaki tapi juga ada perempuan. Sungguh ironis jika dibandingkan dengan orang-orang zaman dahulu.

Kalau generasi-generasi penerus bangsa sudah mulai meninggalkan aqidahnya, tidak peduli lagi dengan agamanya. Bukan tidak mungkin 30 atau 40 tahun kedepan Bintang bulan yang ada di kubah masjid akan berubah wujud menjadi salib. Seperti yang terjadi di Spanyol sebuah Masjid fenomenal yang menjadi saksi bisu kekuasaan islam di negeri Spanyol adalah Masjid Cordoba yang dirubah fungsi menjadi ketedral. Tentu semua umat islam tidak ingin hal itu kembali terulang dan tidak akan pernah rela akan hal ini. Namun, rasa tidak rela itu tidak ada apanya jika kita penerus bangsa ini sudah tidak peduli lagi dengan agama.

masjid Cordoba yang dirubah fungsi
menjadi ketedral (sumber )

Saya pernah mendengar ceramah mantan misionaris Kristen dia mengatakan “ Aceh ini sudah dipagari oleh para misionaris-misionaris, mereka tinggal menjalankan misi-misinya satu demi untuk mencapai target yang mereka inginkan”. Seperti yang kita lihat sekarang ini pemurtadan terjadi dimana-mana dengan modus yang bermacam-macam. Salah satu cara mereka melakukan aksinya seperti yang saya dengar dari pidato mantan misionaris dengan konsep 3M yaitu Menghamili, Menikahi, dan Memurtadkan”.

Banyak pendeta, misionaris, ilmuwan dan yang lainnya yang menjadi mu’allaf setelah mereka belajar tentang islam, mendalami islam mereka menemukan ketenangan, ketentraman di dalam islam. Yang dikhawatirkan kita yang islam tulen, dari generasi ke generasi beragama islam akan berubah keyakinan. Na’uzubillah !

Tanpa bermaksud mendiskreditkan Aceh,  tulisan ini hanya untuk mencegah sebelum terjadi. Seperti kata pepatah “Mencegah lebih baik daripada mengobati”. Semua kita mengharapkan islam terus jaya dan membara di tanah Rencong. Sehingga islam akan kembali lagi kemasa-masa keemasannya di masa Sultan Iskandar Muda. Tentunya harapan kita harus dibarengi dengan kefanatikan kita terhadap agama dan menjalannkannya.






You Might Also Like

7 komentar

  1. Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di Aceh ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi kalo liat perkembangan nya bukan ngak mungkin ki

      Delete
  2. Astagfirullah, semoga kita dijauhkan dengan hal-hal yang seperti ini, perkuat iman dan generasi kita selanjutnya

    ReplyDelete
  3. Tulisan yang menarik layak menjadi artikel pilihan ini, sebuah 'warning' bagi anak-anak muda yang berdarah Aceh

    ReplyDelete
  4. medoa bek putoh asai ulama bak bimbing ureng aceh. amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Smaa2 ta meudoa, belajar dari sejarah cit bek sampai kjadian serupa terjadi lom

      Delete