Surat Terbuka Untuk Waktu

03:11:00


Perasaan aku barusan lahir, perasaan aku barusan menikmati masa-masa dimana yang aku ketahui adalah senang dan ceria. Kini aku telah menginjak usia 19 tahun dan sebentar lagi aku akan berusia 20 tahun.

Waktu, maukah kau berhenti sejenak, janganlah kau berjalan begitu cepat. Benar sekali, memang kau berjalan dari detik ke menit ke jam ke hari ke minggu ke bulan hingga ke tahun. Tapi aku merasakan kau begitu cepat berjalan. Dulu aku mengenal dan begitu akrab bersama teman-temanku menikmati masa MIN (Madrasah ibtidaiyah Negeri) dan tidak terasa aku telah beranjak ke SMP dan teman-teman Min ku melanjutkan ke sekolah menengah pilihan mereka yang berbeda-beda. Kami pun yang dulunya akrak kini ketika berjumpa seperti orang baru kenal.

Begitu juga di waktu smp ketika aku telah menemukan teman yang akrab tidak terasa aku pun beranjak ke SMK dan kami pun harus berpisah. Dan kini, ketika kami berjumpa terasa keakraban yang seperti dulu mulai berkurang. Oh..waktu kau terasa berjalan begitu cepat.

Akupun masuk SMK dan ketika aku telah nyaman dan akrab dengan teman-temanku lagi-lagi kau memisahkan kami. Kami harus berpisah untuk mencari petualangan masing-masing.

Waktu, Aku pernah mendengar pepatah arab menyebutkanmu seperti pedang (al waqtu ka saif), aku tahu itu benar, orang yang menyia-nyiakanmu mereka akan merasakan dirinya seperti mati dihunus oleh pedang karena telah menyia-nyiakanmu dahulu.

Aku juga pernah mendengar pepatah inggris menyebutkanmu seperti uang ( time is money). aku tahu itu benar, orang-orang yang memanfaatkanmu, orang-orang yang tidak menyia-nyiakanmu mereka akan merasakan kau adalah yang paling berharga kau layaknya uang yang manusia anggap paling berharga, Mungkin benar kalau orang menyebutkan uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang. Tapi kau? kau adalah segalanya.

Orang yang lalai tidak sadar bahwa kau berjalan begitu cepat, hingga sang malaikay maut memisahkan antara ruh dan jasad.

Waktu, maukah kau berjalan agak sedikit lambat. Mungkin aku bodoh mengajakmu berjalan dengan lambat padahal kamu berjalan seperti biasanya dari detik ke menit ke jam hingga seterusnya. Mungkin akulah yang tidak pandai memanfaatkanmu.

Aku takut seiring kau berjalan dosaku semakin banyak sementara amalku tidak bertambah...

Waktu..katakan pada tuhan...bahwa aku takut dengan seiring kau berjalan dosaku semakin banyak dan amalku tidak bertambah. Katakan pada tuhan tolong jadikan aku orang-orang yang beruntung, orang-orang yang pandai memanfaatkanmu dan ketika ajalku tiba nanti aku tidak merasakan penyesalan.


You Might Also Like

0 komentar