Gerhana Matahari bukan ajang selfie dan Hura-Hura

21:32:00

9 Maret 2016 diprediksikan akan terjadinya gerhana matahari total yang dapat dilihat di beberapa wilayah di dunia, termasuk di Indonesia. Di indonesia sendiri kabarnya ada 12 provinsi yang dapat dilalui oleh gerhana, yakni Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung. Selain itu, semua provinsi di Kalimantan (kecuali Kalimantan Utara), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. For your information, di luar daerah yang dilintasi jalur totalitas gerhana hanya akan bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian (GMS).

Jutaan pasang mata telah bersiap-siap menikmati fenomena langka yang terjadi 350 tahun sekali ini. Di salah satu stasiun televisi di Indonesia bahkan sudah menyiapkan siaran langsung agar gerhana matahari total ini dapat dinikmati juga oleh para pemirsa yang tidak dapat melihat langsung di lapangan, selain itu untuk meningkatkan ratingnya. Kita tau sendiri stasiun televisi di Indonesia mau melakukan apa saja untuk meningkatkan ratingnya termasuk menyiarkan acara-acara sampah seperti gossip, acara music , reality show, live acara pernikahan dan lain sebagainya yang sama sekali tiada manfaatnya. Televisi yang diharapkan dapat mencerdaskan anak bangsa justru membodohi anak bangsa. Saya tidak mengatakan menyiarkan gerhana matahari total sebagai acara sampah.

Selain menikmati langsung GMT (Gerhana Matahari Total), juga marak terdengar akan adanya kontes memotret Gerhana Matahari Total dengan iming-iming hadiah yang besar. Selain itu, bisa dipastikan ini akan menjadi ajang selfie bagi pemuda- pemudi . Dengan semakin maraknya kamera depan smartphone dengan megapixel yang besar semakin menjamur pula para selfie er-selfie er. Kadang-kadang bisa kita sebut juga dengan alayer-alayer dengan gayanya di depan kamera sudah terlalu berlebihan.

Tulisan ini sama sekali tidak melarang mereka yang dulunya suka selfie untuk tidak berselfie lagi. Hanya mengingatkan bahwa Gerhana Matahari Total nantinya bukan ajang bersenang-senang, selfie-selfie. Mari kita mundur kebelakang di zaman Rasulullah SAW. Fenomena Gerhana matahari juga pernah terjadi saat itu, kejadiannya pas ketika anak Rasulullah Ibrahim meninggal. Banyak kaum muslimin menganggap bahwa itu mukjizat atas meninggalnya Ibrahim. Hingga Rasulullah datang menemui kaum muslimin dan menegaskan bahwa terjadinya gerhana matahari bukan disebabkan oleh meniggalnya Ibrahim.

"Matahari dan bulan adalah tanda kebesaran Allah, yang tidak ada hubungannya dengan kematian atau hidup seseorang. Kalau kalian melihat hal itu, maka berlindunglah kepada Allah dengan dzikir dan doa," sabda beliau.

Rasulullah mengingatkan gerhana matahari itu tanda kebesaran Allah dan beliau mengingatkan juga kaum muslimin jika melihat hal itu untuk berlindung kepada Allah dengan zikir dan doa, bukan bersenang-senang, selfie-selfie hura-hura.

Di dalam islam sendiri ketika adanya Gerhana ( baik itu gerhana bulan atau gerhana matahari) disunnahkan untuk mandi dan mengerjakan shalat sunat gerhana secara berjamaah, itu dikerjakan untuk mengingat Allah SWT. Bukan kumpul bareng menikmati fenomena langka itu di tempat yang indah, kemudian selfie-selfie dan selesai begitu saja.

Baginda Nabi Saw. mengajarkan kepada kita tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, antara lain yaitu:

Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana bulan dan matahari. Baik karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi saw dalam shalat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam shalat kusuf, Rasulullah saw diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka. Bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai shalat gerhana, beliau bersabda:

"Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (Muttafa alaih)

Semoga bermanfaat !




You Might Also Like

2 komentar

  1. Bener bro...
    Saat ini masyarakat indonesia terlalu demam selfie, sehingga kebanyakan orang yang selfie ditempat yang tidak wajar, memang benar lebih baik ketika gerhana kita melakukan shalat gerhana dibandingkan berhura-hura

    ReplyDelete